Lihat ke Halaman Asli

Haendy B

Blogger, Football Anthutsias

Ironi Jakarta Tuan Rumah Formula E 2020, Kota Dengan Polusi Tertinggi Di dunia

Diperbarui: 23 September 2019   19:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Formula e by kompas.com

Bagaimana cara mengukur kemajuan sebuah kota, banyak indikator, salah satunya seberapa sering kota tersebut menjadi tuan rumah penyelenggaraan event olahraga kelas dunia, Untuk Asia,kota seperti Tokyo, Seoul ataupun Beijing adalah contoh kota yang mampu menjadi penyelenggara yang sudah level dunia. Berbagai turnamen baik seperti formula 1, motogp, ataupun kejuaraan dunia FIBA, FIFA dan lainnya menjadi langganan bagi beberapa kota di Asia.

Untuk penyelenggaraan yang level dunia diperlukan fasilata dan infrastruktur kelas dunia juga, kondisi transportasi, penginapan, bandara, dan jalan serta venue pertandingan harus mencapai level yang distandarkan kelas dunia. Jakarta pun yang masih ibukota mulai beberapa tahun yang lalu bergeliat menyelenggarakan berbagai event untuk Asia seperti Asian Games 2018. Untuk infrastruktur Asian Games 2018 seperti venue, baik yang dibangun pemrov DKI, atau pemerintah pusat semua mengundang decak kagum, tapi untuk infrastruktur pendukung seperti transportasi publik, bagi para pendukung negara Asia yang berkunjung harus mengandalkan taksi untuk ke venue, hal yang seharusnya sudah bisa diatasi Jakarta untuk kenyamanan transportasi publiknya jika ingin menyelenggarakan event kelas dunia. 

Tanpa menunggu lama, Jakarta pun akan menggelar event kelas dunia yakni Formula E, sebuah perlombaan seperti Formula 1 namun dengan menggunakan mobil listrik. Layak dinanti bagaimana nantinya Jakarta dalam waktu setahun, mampu menghadirkan layanan kelas dunia untuk para penggemar Formula E diseluruh dunia.

Formula E

Formula E adalah kejuaraan yang digagas pada tahun 2012, dan musim perdananya dimulai di Beijing pada bulan September 2014. Digagas oleh Alejandro Agag yang menjadi pendiri sekaligus CEO nya. Balapan berlangsung di sirkuit jalan raya yang panjangnya 1,9 hingga 3,4 km dengan 10 tim yang terdiri dari 2 pembalap.

Jakarta dipastikan menjadi tuan rumah Formula E mulai 2020. Balapan akan digelar di silang Monas dan berlangsung pada Juni 2020. Jakarta menjadi satu-satunya kota di Asia Tenggara yang menjadi tuan rumah Formula E musim 2019/2020 selama 5 musim beruntun. Sejak Formula E berlangsung pada 2014, belum ada kota atau negara yang benar-benar secara beruntun menjadi tuan rumah Formula E selama lima tahun secara beruntun selain Meksiko yakni sejak musim 2015/2016 hingga 2019/2020. Sedangkan Amerika Serikat yang sudah turut menjadi tuan rumah Formula E sejak 2014, tercatat memiliki tiga kota penyelenggara. Namun ada fakta pahit dari Formula E, yakni tidak mendapat sambutan positif seperti yang terjadi di Monaco dimana membuat 70 persen pengusaha mengalami kerugian. Dalam survei yang dilakukan oleh Formule Citoyenne disebut ada 49 dari 70 pengusaha justru mendapat efek negatif dan 28,6 persen mengatakan tidak mendapat keuntungan, serta hanya 1,4 persen yang mengaku meraih laba.

 
Orbit Global

Langkah penyelenggaraan Formula E Jakarta 2020 untuk berada di orbit global, tapi juga mendorong Jakarta melakukan transformasi karena masalah lingkungan hidup. Selain itu asumsi keuntungan ekonomis dalam penyelenggaraan balap mobil Formula E tak tanggung-tanggung, asumsi pergerakan perekonomian selama balapan disebut tim Formula E mencapai 78 juta euro atau senilai Rp1,2 triliun. Rencanya penyelenggaraannya mirip dengan penyelenggaraan F1 Singapura yang memadukan acara olahraga dan hiburan, dengan menampilkan acara musik dengan bintang tamu ternama atau musisi papan atas sebagai rangkaian balap. Untuk biaya jika melihat Singapura yang menjadi tuan rumah F1 membutuhkan 135 juta dolar Singapura atau sekitar Rp1,3 triliun setiap tahun.

Jakarta pun setidaknya akan mengeluarkan anggaran untuk commitment fee ini yang bakal mengalami kenaikan dua persen dari biaya awal setiap tahunnya. Selain itu ada pula pembayaran asuransi yang juga ditujukan kepada FEO senilai 35 juta euro atau setara Rp545 miliar. Pembangunan sarana dan prasarana seperti perbaikan jalan raya, pembangunan pembatas dinding dan pagar, pembuatan trek dan jalur balap, pendirian pit dan promosi, biaya penyelenggaraan Formula E diperkirakan akan melebihi Rp1 triliun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline