Lihat ke Halaman Asli

Potret Kemiskinan Anak di Indonesia

Diperbarui: 22 Juli 2019   14:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Malangtoday.net

Kemiskinan di Indonesia              

Kemiskinan sudah menjadi suatu fenomena yang selalu hangat untuk diperbincangkan di negara sedang berkembang, termasuk Indonesia. Memang tak mudah bagi suatu negara untuk mengetaskan penduduknya dari belenggu kemiskinan, butuh suatu kebijakan yang komprehensif dan berkesinambungan.

Potret Kemiskinan Anak di Indonesia Tahun 2016

Data BPS menunjukkan sejak tahun 1997 hingga tahun 2016, jumlah penduduk miskin Indonesia cenderung mengalami penurunan. Tentunya itu merupakan suatu pencapaian yang baik bagi pemerintah dalam upaya pengetasan kemiskinan. Akan tetapi dalam kurun waktu lima tahun terakhir, laju penurunan jumlah penduduk miskin mengalami perlambatan. Seolah-olah pemerintah sudah kehabisan bahan bakar untuk terus menekan jumlah penduduk miskin. Tabel 1 dibawah ini menunjukkan perkembangan jumlah dan persentase penduduk miskin di Indonesia dari tahun 1997-2016.

Tabel 1. Perkembangan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Indonesia dari Tahun 1997 hingga 2016

perhitungan dan analisis kemiskinan makro indonesia 2016. BPS

Kemiskinan merupakan momok yang bagi semua orang, tak terkecuali bagi anak-anak. Bisa dikatakan anak-anak dari keluarga miskin merupakan korban sesungguhnya dari kebiadapan kemiskinan. 

Sebagian besar hak-hak dasar mereka sebagai anak-anak seperti pendidikan, kesehatan, maupun tempat tinggal yang layak, semuanya terampas karena mereka terlahir dari keluarga miskin. Seakan-akan kesempatan mereka untuk bisa menyenyam kehidupan yang layak dimasa mendatang semakin kecil lantaran hak-hak dasar mereka sebagai anak yang notabene merupakan masa-masa tumbuh berkembang dirampas oleh kemiskinan.

Lingkaran kemiskinan sudah bagaikan benang kusut yang sangat susah untuk diurai. Kemiskinan adalah warisan. Mungkin itu sangat cocok untuk menggambarkan fenomena kemiskinan. 

Orang yang miskin kemungkinan besar mereka dulu dibesarkan oleh orang tua yang miskin pula. Bisa jadi sampai cicit-cicit mereka rentai kemiskinan itu tetap exsis. Memang sangat susah bagi seseorang yang terlahir dari keluarga miskin, keluar dai lingkaran kemiskinan. Seakan semua itu warisan keluarga yang harus diterima dan dihadapi.

Butuh kerja keras dan kesadaran dari semua pihak untuk keluar dari lingkaran kemiskinan, baik itu dari orangtuanya sendiri dan dari sang anak itu sendiri. Kesadaran orang tua untuk memberikan dan memenuhi hak-hak anaknya guna mendapatkan kesempatan yang luas di dunia pendidikan dan kesehatan. Dua dimensi inilah kunci bagi seorang anak untuk bisa keluar dari lingkaran kemiskinan.

Kemiskinan Anak di Indonesia

Pada bulan Juli 2017 silam, BPS berkerjasama dengan UNESCO untuk pertama kalinya mempublikasi analis kemiskinan anak dan Deprivasi Hak-Hak Dasar Anak di Indonesia.  Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2016, di tahun 2016 tercatat 13,31 persen anak di Indonesia hidup dalam belenggu kemiskinan. 

Definisi anak miskin yang dibahas disini memiliki konsep seperti konsep kemiskinan secara umumnya, yaitu anak yang hidup dalam rumah tangga dengan pengeluaran perkapitanya dibawah garis kemiskinan (garis kemiskinan Maret tahun 2016 adalah Rp 354.386 /kapita/bulan). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline