Lihat ke Halaman Asli

Moh. Hadori

Deewee Institute

Desa Kaya Daya Luka

Diperbarui: 26 April 2022   05:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Orang awam seper kami sungguh tidaklah pantas berbicara tentang bangsa ini, kamipun hanya punya komentar yang kami sendiripun tahu bahwa komentar kami akan terkepar oleh kekuasaan. pengetahuan kami sangat dangkal, jangankan berbicara masalah bangsa, berbicara apa yang kami jalankan turun temurun sejak dari nenek moyang kami saja kami tidak mampu, kami hanya bertani ala kadarnya, bila musim kemarau tidak ada air terpaksa kami harus meliburkan diri bertani dan bercocok tanam karna untuk diminum saja kami kesulitan.

Orang orang seperti kami haruslah kaya akan kesabaran karna dipaksa menerima keadaan, bukan kami pasrah dengan keadaan tapi apalah daya kami masyarakat pedalaman yang tak punya pengetahuan dan pengalaman yang bisa kami andalkan untuk menghadapi kesulitan, hanya kesabaran yang membuat kami mampu bertahan sampai musim hujan mendatang.

Kami menyekolahkan anak anak kami sampai ke negeri seberang dengan harapan agar kelak nanti mereka tidak merasakan apa yang kami rasakan, namun ada diantara kami yang tak mampu dalam pembiayaan pendidikan, ambil beasiswa tidak punya orang dalam, terpaksalah mereka merelakan anaknya menjadi babu dinegeri bekas jajahan belanda dan jepang atau menjadi kuli bangunan dan dikejar kejar layaknya buronan di negeri sebrang.

Dan yang lebih menyakitkan adalah ketika anak anak kami telah lulus diperguruan tinggi tapi masih saja pengangguran, kesana kemari membawa surat lamaran pekerjaan tapi ironisnya hanya pulang dengan tangisan karna tidak mendapatkan pekerjaan terpaksalah anak kami itu harus menanggung beban dan menerima kenyataan serta kembali menjadi kuli bangunan.

Kemana keluhan kami ini harus kami sampaikan, pemerintah sibuk membangun jalan, wakil rakyat yang kami pilih hanya diam ketika diminta pertanggung jawaban, lagi lagi kami harus menyampaikan bahwa orang orang seperti kami ini sangatlah kaya akan kesabaran, hingga seolah olah kami tidak berhak mendapatkan bantuan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline