Lihat ke Halaman Asli

Hadiyan

Pengajar Universitas Muhammadiyah Jakarta Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Cerita tentang Empat Wanita (I)

Diperbarui: 5 Juni 2024   12:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : Pngtree

Dalam al-Qur'an surat al-Tahrim (66) pada tiga ayat terakhirnya (10, 11, dan 12) ada informasi menarik tentang empat wanita yang pada Terjemah Departemen Agama ditulis sub judul "Contoh-contoh Isteri yang Tidak Baik dan Isteri Yang Baik". Pada ayat 10 dicontohkan dua wanita buruk, yaitu isteri Nabi Nuh dan isteri Nabi Luth. Sementara pada ayat 11 dan 12 disebutkan dua wanita yang baik, yaitu isteri Fir'aun (bernama  Asiya bin Mazahim), dan Maryam puteri 'Imran.  

Terjemah ayat 10 di atas secara lengkap sebagai berikut, Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu  

Keburukan isteri Nabi Nuh dan isteri Nabi Luth ditegaskan langsung oleh ayat, yaitu keduanya berkhianat kepada suami mereka yang merupakan utusan Allah itu. Dalam suat al-Syu'ara (26) ayat 117 disebutkan, Nuh berkata, Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah mendustakan aku". Berdasar keterangan ini, dapat disebutkan bahwa pengkhianatan isteri Nabi Nuh yang bernama Walighah adalah pendustaan terhadap dakwah Nabi Nuh sendiri yang mengajak mereka untuk menyembah Allah, bertakwa, dan patuh kepadaNya (QS. 71:3). Isteri Nabi Nuh menolak tiga dakwah ini.  Ibn Katsir dalam Qashash al-Anbiya meriwayatkan hadis riwayat Bukhari tentang bahkan kedustaan kaum Nabi Nuh ini 'memanjang' hingga hari kiamat nanti, "Allah mendatangi Nuh dan kaumnya, dan lalu Dia berkata kepada Nuh, 'Sudah engkau sampaikan risalahKu, hai Nuh?'. 'Sudah, ya Rabb", jawab Nuh. Allah lalu berkata kepada kaum Nabi Nuh, 'Sudahkah dia (Nuh) menyampaikan risalahKu kepada kalian?'. Mereka menjawab, 'Tidak. Tidak datang kepada kami seorang Nabi'. Allah lalu berkata kepada Nuh, 'Siapa yang menjadi saksi bagimu'? Nuh menjawab, 'Muhammad dan umatny'. Maka Allah bersaksi Nuh telah menyampaikan risalahNya. 

Kedustaan kaum Nuh (berikut isterinya) inilah cikal bakal permohonannya meminta pertolongan Allah, menyusul pembuatan kapal (QS.23 26-27) yang belakangan kemudian semua mereka ditenggelamkan oleh Allah (QS. 11:37), kecuali, kata Ibn Katsir, delapan, atau 72, atau 10 orang saja yang selamat di dalam kapal. Berbeda pendapat para ulama tentang jumlah orang beriman yang selamat  dalam kapal Nabi Nuh. Perlu dicatat informasi dari Ibn Katsir juga pendapat yang menyebutkan bahwa isteri Nabi Nuh meninggal sebelum peristiwa penenggelaman, tetapi pendapat yang lebih kuat adalah ditenggelamkan berdasar ayat 26 surat Nuh.

Wanita buruk lainnya adalah isteri Nabi Luth. Menurut al-Suhaili, sebagaimana dicatat Ibn Katsir, nama isteri Nabi Luth adalah Walihah.  Luth adalah keponakan Nabi Ibrahim. Ibrahim memiliki dua saudara laki-laki, yaitu Harun dan Nahur. Luth putera Harun. 

Kisah tentang isteri Nabi Luth disebutkan dalam banyak aya al-Qur'an, yaitu surat al-A'raf (7) ayat 83, Hud (11) ayat 81, al-Hijr (15), al-Syu'ara (26) ayat 59,  al-Naml (27) ayat 57, al-'Ankabut (29) ayat 32 dan 33, dan al-Shafat (37) ayat 135. Semua ayat ini menegaskan bahwa isteri Nabi Luth termasuk yang Allah hancurkan karena perilaku keji homoseksual mereka. Al-Qur'an merekam  pembinasaan ini, "Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur, ketika matahari akan terbit. Maka Kami jadikan bahagian atas kota (Sadum) itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras (QS. 15: 73-74).

Dituliskan oleh Ibn Katsir bahwa saat terjadi pembinasaan tersebut, isteri Nabi Luth tinggal bersama kaumnya, kemudian dia keluar bersama Nabi Luth dan dua anak perempuannya. Ketika dia mendengar suara keras (al-shayhah) dan melihat terbaliknya kota, dia berbalik meninggalkan Nabi Luth dan menjadi ingkar. Sebuah batu besar menimpanya, dan batu-batu besar lainnya menimpa juga kepada orang-orang yang mengikutinya.

Wallahu a'lam..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline