Lihat ke Halaman Asli

Manusia Pinggir Jalan

Diperbarui: 18 Juni 2024   14:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Derap langkah kaki terdengar berat menapak. Telapak kaki mungil meratapi berat kehidupan. Terhempas debu dan batu jalanan . Ialah si manusia pinggir jalan

Dialah si manusia pinggir jalan. Menapaki nasib nestapa suramnya kehidupan. Wajahnya kusam tak seindah memakai gincu. Bertahan hidup bermodalkan karung dan gancu

Dialah si manusia pinggir jalan. Selalu terpinggirkan oleh kerasnya kehidupan .Nasib seakan tak pernah memihak. Kepada mereka yang selalu terinjak - injak

Dialah si manusia pinggir jalan. Tertidur dengan beralaskan terpal di tengah malam yang dingin menusuk badan. Tak ada lagi harapan yang akan mereka dapatkan. Bertahanlah hai jiwa yang selalu terabaikan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline