Lihat ke Halaman Asli

Indonesia Menangi Pertarungan Global!

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Selamat siang warga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang saya hormati. Kemarin saya menemukan pemberitaan mengenai kemenangan perusahaan Indonesia dalam level global. Kira-kira perusahaan apa itu? Apakah ini merupakan kabar baik bagi Indonesia? Atau hanya kabar baik bagi sang pemilik perusahaan? Tentu pertarungan ini bukanlah pertarungan biasa, pertarungan ini disebut pertarungan Global karena pertarungan ini melibatkan perusahaan strategis Indonesia yang ingin dikuasai oleh Yahudi.

Sebelum kita masuk dalam pembahasan, kira-kira perusahaan apakah itu? Mungkin bagi anda sekalian yang senang mengikuti perkembangan berita dapat langsung mengetahui perusahaan apa yang dimaksud. Perusahaan yang saya maksud adalah Bumi Resources yang resmi dimiliki kembali oleh Bakrie Grup. Sampai di sini, cukup malaskah anda melanjutkan pembacaan? Jika anda malas karena melihat atau mendengar kata Bakrie, berarti anda sama seperti saya sebelumnya, sudah terpengaruh oleh banyaknya pemberitaan negatif tentang Bakrie. Saya di sini bukanlah orangnya Bakrie atau orang yang ingin mengampanyekan Aburizal Bakrie yang sudah mencalonkan diri menjadi presiden, bukan. Saya hanya ingin membahas mengenai hal yang menurut saya membanggakan ini.

Jadi sebenarnya pertarungan apa yang terjadi antara perusahaan Indonesia dalam level global? Pertarungan tersebut adalah pertarungan yang terjadi dalam Kisruh Bumi PLC. Apa itu Bumi PLC? Bumi PLC merupakan perusahaan gabungan antara Grup Bakrie dengan Bumi Resources dan Nathaniel Rothschild (Nat Rothschild / Nat) dengan Valaar PLC. Pertarungan ini sebenarnya sudah lama terjadi. Namun, kemarin pada akhirnya Bumi Resources berhasil kembali ke pangkuan anak bangsa, kembali ke pemilik sebelumnya, Bakrie Group. Jadi, perusahaan apakah itu Bumi Resources? Bumi Resources adalah Perusahaan Terbuka (PT. Bumi Resources Tbk.) dengan kode saham BUMI. Bumi Resources memiliki beberapa unit bisnis, diantaranya adalah PT. Bumi Resources Mineral (BRMS), Arutmin Indonesia dan Kaltim Prima Coal (KPC). Dari beberapa anak usaha PT. Bumi Resources tersebut, membuat BUMI menjadi penghasil batubara terbesar di Indonesia.

Anyway, siapa itu Nat Rothschild? Terlalu panjang mungkin kalau saya jelaskan di sini, namun coba kompasianers cari tahu sendiri siapakah Nat Rothschild? Seberapa berkuasanya seorang Nat? Seberapa pengaruhnya keluarga Rothschild? Mungkin kalau yang sudah mengetahuinya tidak perlu mencari tahu lagi, namun saya akan membahas singkat mengenai ini. Nat Rothschild adalah keturunan keluarga Yahudi dengan nama keluarga Rothschild. Mungkin nama Rothschild ini akan familiar bagi anda yang tertarik dengan teori-teori konspirasi.

Kita lanjut kembali, apa sih tujuan Nat Rothschild dalam kasus ini? Ya, Nat Rothschild ingin merebut Bumi Resources yang menjadi penghasil batubara terbesar di Indonesia. Tentu saja Bakrie sebagai pemilik usaha tambang yang kembali membuat mereka naik usai terserang krisis tidak akan melepasnya begitu saja dengan mudah. Di sisi lain, tampaknya Bakrie juga tak ingin perusahaan-perusahaan asing terus mengeruk kekayaan dari Indonesia dan membawa keuntungannya untuk negaranya, bukan Indonesia. Sudah berapa banyak perusahaan asing yang seperti itu? Nampaknya tidak perlu saya sebutkan perusahaan-perusahaan yang mengeruk banyak untung untuk perusahaan dan negaranya dengan ‘menghancurkan’ tanah Bumi Pertiwi.

Akhirnya, kemarin kita mendengar kabar bahwa Bakrie berhasil membawa pulang BUMI! Ini merupakan kabar baik yang bisa kita sambut. Pengusaha Indonesia berhasil memenangi pertarungan melawan pengusaha Yahudi kelas dunia. Bahkan, lawan Bakrie yang satu ini bukanlah lawan yang sembarangan dan mempunyai track record yang luar biasa. Mungkin ini adalah momen positif untuk Aburizal Bakrie yang kita semua sama-sama ketahui bahwa saat ini sedang mencalonkan diri menjadi Presiden. Namun tentunya tak semua publik dapat menerima ini, tak semua pemilih akan mengerti mengenai hal ini, kembali karena faktor Bakrie. Terlalu buruk nama Bakrie di benak kita, sampai-sampai kabar baik pun kita anggap biasa saja.

Kembali teringat kata-kata teman saya yang kebetulan dekat dengan keluarga Bakrie. Teman saya mengatakan bahwa Bakrie mempunyai angan-angan kalau perusahaan-perusahaan vital, yang menguntungkan besar bagi negara Indonesia, harus dimiliki oleh orang Indonesia sendiri, bukan asing. Tentu saat saya mendengar ini, sedikit tersentak sembari berkata “Mimpi di siang bolong. Siapa pemimpin bangsa yang bisa berbuat seperti itu pada saat ini?” Sontak kami pun sama-sama terdiam. Saya langsung teringat tentang kehebatan jaman Soekarno yang membuat Indonesia menjadi negara yang disegani dalam kancah global. Saya teringat bagaimana Soekarno tidak sembarangan untuk mengizinkan perusahaan asing yang hanya ingin mengeruk keuntungan besar di Indonesia, tanpa memajukan Indonesia.

Mungkin saya selama ini sangat negative thinking terhadap Bakrie yang selalu dikaitkan dan disalahkan pada bencana Lumpur Lapindo. Saya mendapatkan fakta-fakta mengejutkan, misalnya bahwa bencana Lumpur Lapindo adalah bencana nasional dimana harusnya negara yang bertanggung jawab, tetapi Bakrie mengeluarkan uang sebesar 9 triliun untuk korban Lumpur Lapindo. Hal yang mungkin adalah, Bakrie ini terlalu kaya, terlalu nasionalis, terlalu kuat sehingga banyak pihak yang tidak menyukai secara politis dan menggunakan media yang dimiliki sebagai alat untuk melemahkannya.

Saya merasa saat ini Indonesia sudah setara dengan bangsa-bangsa lain, dengan sikap yang diambil Bakrie terkait kasus BUMI yang membuat semangat nasionalisme saya kembali naik. Saat ini banyak sekali kekayaan alam Indonesia yang dikuasai asing, dan Bakrie menyelamatkan salah satunya.

Selama ini, kita terlalu pesimis akan perkembangan bangsa ini, sering kita tidak peduli mengenai bangsa ini, namun jika sesuatu yang buruk terjadi, baru kita akan sok sibuk mencari tahu dan sok sibuk untuk peduli. Masih ada waktu untuk mengubah bangsa ini menjadi bangsa yang besar, bangsa yang kembali dipandang oleh Dunia, bukan hanya Bali dan Raja Ampat, namun Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mari kita bersatu padu, janganlah kita mudah diadu domba oleh asing. Ingatlah selalu Pancasila, ingatlah selalu perjuangan pahlawan kita, ingatlah selalu setiap tetes darah yang telah tercurah demi kemerdekaan bangsa ini. Ingat, persatuan Indonesia!

Jaya terus Bangsa, Ibu Pertiwi, Negara Kesatuan Republik Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline