Hari itu, Selasa pagi 14 Januari 2025, saya tiba di Gedung Riptaloka Setda Kabupaten Grobogan dengan semangat. Saya mewakili Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Grobogan menghadiri Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Ranwal RKPD) untuk 2026. Undangannya bertuliskan pukul 08.30 WIB, namun acara resmi baru dimulai sekitar pukul 10.00 WIB. Ya, kita tahu, waktu di Indonesia memiliki "zona fleksibilitasnya" sendiri. Jadi, saya pun menikmati waktu luang dengan berbincang bersama peserta lain sambil menikmati snack yang disediakan. Sayang tidak ada kopi. Padahal waktu tunggu sampai acara dimulai cukup lama, 1 jam 30 menit. Cukup untuk membuat ngantuk, apalagi didukung AC dingin yang menyamankan tubuh.
Acara ini dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati terpilih Bapak Setyo Hadi dan Bapak Sugeng Prasetyo, Forkopimda kabupaten Grobogan dan tamu-tamu undangan yang mewakili berbagai elemen masyarakat Grobogan. Seperti yang sudah-sudah, selesai acara pembukaan diikuti dengan serangkaian kata sambutan. Sambutan ketua penyelenggara, dilanjutkan sambutan bupati, sambutan sekaligus Penyampaian Pokok-Pokok Pikiran DPRD untuk Ranwal RKPD Tahun 2026.
Momen yang menurut saya paling penting adalah penyampaian arah kebijakan pembangunan oleh Sekretaris Daerah. Paling tidak saya melihat ada 5 kebijakan prioritas di kabupaten Grobogan. Pertama, peningkatan kualitas SDM didukung mutu pendidikan dan kesehatan, pelestarian budaya, prestasi pemuda dan olah raga, serta kesetaraan gender. Kedua, pengurangan kemiskinan dan pengangguran didukung jaminan sosial dan penciptaan lapangan kerja. Ketiga, pengembangan sektor unggulan dan peningkatan daya saing ekonomi daerah. Keempat, pemerataan infrastruktur yang handal, ketangguhan daerah dan kualitas lingkungan hidup. Dan kelima, peningkatan reformasi birokrasi untuk memperkuat tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang berkualitas.
Namun, sayangnya diskusi tanya jawab terasa terlalu singkat untuk menangkap berbagai ide dan usulan dari peserta. Padahal, kalau acara dimulai tepat waktu, durasi untuk diskusi bisa lebih banyak sehingga bisa menangkap banyak pemikiran segar dari kalangan ormas, akademisi, hingga pelaku usaha yang siap memperkaya rancangan kerja ini.
Sebagai bagian dari forum ini, saya merasa ada optimisme baru terhadap arah pembangunan Kabupaten Grobogan. Langkah partisipatif yang melibatkan berbagai pihak ini memperlihatkan komitmen daerah terhadap transparansi dan kebersamaan. Saya pribadi berharap evaluasi dari acara ini memperhatikan keberlangsungan komunikasi dengan para stakeholder. Dan mungkin, satu masukan kecil: mari kita lebih menghargai waktu. Mungkin hanya satu setengah jam "molor," tetapi kepercayaan dan semangat bisa menguap karenanya.
Bagaimanapun, saya pulang dari acara ini dengan inspirasi baru. Semoga harapan untuk Grobogan 2026 tidak hanya terpampang di slide presentasi, tetapi benar-benar menjejak ke realita. Semoga saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H