Lihat ke Halaman Asli

Ennichisai 2011 Doa dan Keprihatinan

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Untuk kedua kalinya saya berkesempatan menyaksikan penyelenggaraan Festival Tradisional Jepang 'Ennichisai 2011', yang digelar selama dua hari (9 dan 10 Juli) di kawasan Melawai, Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang juga dijuluki sebagai Little Tokyo-nya Ibukota.

Seperti halnya Ennichisai 2010, festival kali ini mendapat perhatian dan diminati oleh warga masyarakat yang punya kaitan emosional dengan Jepang karena kaitan hubungan darah, pernah bermukim, menuntut ilmu, bertugas atau berencana mengunjungi negara yang beberapa bulan lalu diguncang bencana gempa dan tsunami tersebut. Selain itu, besarnya perhatian warga mengunjungi arena festival pada hari Minggu (10/7) kemarin, kemungkinan karena ingin tahu lebih banyak tentang Jepang dan juga pas di hari terakhir liburan sekolah.

Bagi yang terkenang dengan Jepang, penyelenggaraan festival ini memang ditunggu-tunggu selain tentu saja untuk sekadar bernostalgia memuaskan kerinduan saat bermukim di Jepang, juga dapat berkumpul bersama rekan dan kerabat dalam suasana seolah berada di Jepang. Sebaliknya, bagi warga Jepang yang ada di Indonesia khususnya di Jakarta, festival ini tentu menarik dan mengasyikkan buat mereka. Yang terasa khusus dalam festival kali ini adalah tema yang diusung, doa dan keprihatinan bagi Jepang yang baru dilanda musibah.

Beberapa stan dalam Ennichisai 2011 memang tidak jauh berbeda dengan festival tahun sebelumnya, namun yang banyak menarik minat pengunjung adalah, stan kuliner, pernak-pernik asesoris, game/animasi, di samping panggung hiburan di dua tempat, satu di kawasan Melawai dan satu lagi di pelataran Blok M Square. Di tempat terakhir ini memang lebih banyak diminitai kaum muda yang tertarik dengan penampilan muda-mudi  bergaya ala Jepang dalam berbagai model kostum warna-warni.

Semoga penyelenggaraan festival Ennichisai dapat semakin memperkokoh hubungan antarbangsa kedua negara dalam berbagai bidang seperti sosial budaya, ekonomi dan pendidikan. Selain itu, bagi yang berencana untuk melanjutkan pendidikan ke Jepang, penyelenggaraan festival setidaknya telah memberi gambaran sekilas mengenai budaya dan adat istiadat di negeri bunga sakura itu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline