Lihat ke Halaman Asli

Dinamika Pilpres 2014: Enam Alasan Suara Prabowo Hatta Naik

Diperbarui: 18 Juni 2015   07:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


  1. Mesin Politik Koalisi Prabowo-Hatta Bekerja

Dibandingkan dengan survei Mei 2014, terjadi peningkatan soliditas pemilih parpol koalisi Prabowo-Hatta. Pemilih PKS misalnya, yang sebelumnya hanya 52,8% ke Prabowo-Hatta, sekarang menjadi 80,6%. Golkar yang tadinya 43,2% menjadi 55,9% dan PAN yang semula 55,6% menjadi 72%.


  1. Pemilih Islam MulaiMengarah Ke Prabowo-Hatta

Seperti dibahas dalam survei sebelumnya, salah satu titik serang pada Jokowi adalah soal agama. Dalam survei sebelumnya, pemilih beragama Islam ke Jokowi-JK unggul jauh, yakni 49,9% dibanding 37,4% pada Prabowo-Hatta. Kini dukungan pemilih Islam pada Prabowo-Hatta naik jadi 44,1%. Sementara pada Jokowi-JK turun jadi 44,6%.


  1. Efek SBY dan Demokrat Mulai Terasa

Salah satu faktor yang dianggap bisa menentukan pendulum kemenangan adalah faktor dukungan SBY yang notabene masih menjabat sebagai presiden dan ketua umum Partai Demokrat. Tampaknya, voters yang puas kepada kinerja SBY sebagai Presiden cenderung lebih banyak memilih Prabowo-Hatta. Dalam konteks ini, menjadi penting untuk melihat sikap politik SBY menjelang hari pemilihan. Jika SBY menyatakan dukungan terbuka pada salah satu calon, bukan mustahil akan mempengaruhi siapa yang menang pilpres.


  1. Promo “Mulut ke Mulut” Prabowo-Hatta Lebih Kuat

Salah satu jalur perubahan pilihan politik adalah berbicara masalah politik, partai politik, atau capres dengan orang lain. Tampaknya di kelompok yang sangat sering dan sering membicarakan politik, dukungan pada Prabowo-Hatta lebih kuat ketimbang pada Jokowi-JK.


  1. Prabowo-Hatta Lebih Unggul Dalam Debat Capres

Salah satu peristiwa politik yang dianggap penting dalam masa kampanye adalah debat capres-cawapres. Ternyata asumsi ini tidak salah karena lebih dari 50% pemilih menonton debat pada 9 dan 15 Juni 2014. Menarik bahwa mereka yang menonton debat pilihannya lebih banyak pada Prabowo-Hatta. Sementara yang tidak menonton debat lebih banyak ke Jokowi-JK.


  1. Mayoritas Pendukung Prabowo-Hatta Menentukan Pilihan pada Masa Kampanye dan Hari Tenang.

Menarik bahwa pemilih yang memutuskan memilih calon presiden sebelum masa kampanye, sebelum berangkat ke TPS, dan ketika di kotak suara lebih banyak memilih pasangan Jokowi – JK. Sedangkan pemilih yang memutuskan memilih calon presiden pada masa kampanye dan pada masa minggu tenang lebih banyak memilih pasanga Prabowo – Hatta.

Dengan kondisi itu, jika pada survei sebelum kampanye “lampu kuning” ditujukan pada kubu Prabowo-Hatta, maka dalam survei masa kampanye ini, “lampu kuning” dialamatkan pada kubu Jokowi-JK. Jika dalam survei sebelumnya pasangan Prabowo-Hatta harus bekerja ekstra-keras mengejar ketertinggalan suara, maka dalam survei kali ini pasangan Jokowi-JK yang harus ekstra-keras menahan penurunan dan terus mempertahankan keunggulan.

Dengan hasil survei ini di mana Prabowo-Hatta 42,6% dan Jokowi-JK 46% serta rahasia/belum memutuskan 11,3%, maka sulit untuk memprediksi siapa pasangan yang akan menang dalam pilpres 9 Juli 2014 yang tinggal 6 hari lagi. Akhirnya, berpulang pada rakyat Indonesia jugalah yang akan menentukan siapa pemimpin republik yang mereka anggap tepat untuk lima tahun ke depan. (Sumber: Indo Barometer).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline