Lihat ke Halaman Asli

Hadi Samsul

Civil servant

Sway and Pray Konser The Archipelago Choir

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Berawal dari tag undangan melalui jejaring facebook, hari selasa 28 juni kemarin saya berkesempatan menyaksikan sebuah pementasan choir dimana salah satu teman saya ikut serta dalam choir tersebut. Adalah the archipelago choir yang tampil mentas di auditorium kedutaan besar belanda 'erasmus huis' di Jakarta. Dengan dikonduktori oleh Satriya Krisna, grup paduan suara yang beranggotakan kurang lebih 40 orang ini tampil memukau pada setiap penampilannya. Meskipun yang tampil malam itu hanya sekitar 24 orang, terdiri dari 9 laki-laki dan 15 perempuan, namun pembagian suara dan teknik olah vokal mereka mampu menyihir para penonton yang hadir malam itu. Dengan diawali lagu rohani, konser the archipelago choir yang bertajuk 'sway and pray-from monteverdi to coldplay' ini dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama yang menampilkan sepuluh lagu rohani terasa syahdu sekali. Meskipun tidak tahu dan baru mendengar lagu yang mereka nyanyikan di sesi pertama, namun penonton dibuat hening dan syahdu. Apalagi ketika lagu ave maria yang dinyanyikan secara khidmat mampu membius penonton yang hadir. Universalitas musik ternyata bisa menembus sekat perbedaan agama. [caption id="attachment_119830" align="aligncenter" width="360" caption="Archipelago Choir. difoto dari sisi kanan, pake hp pula :p"][/caption] Memasuki sesi kedua, penonton disuguhi dengan olah vokal prima anggota Archipelago choir melalui 10 lagu pop masa kini. Penonton pun dibuat larut sesuai irama ketukan lagu yang rata-rata memang dikenal tersebut. Apalagi ketika menyanyikan save the last dance for me, tanpa sadar jari penonton ikut mengetuk-ngetuk ringan seirama dengan tempo lagu yang memang sedikit nge-beat tersebut. Tak terasa, konser yang dimulai dari jam 20.00 WIB tersebut usai. Lagu penutup viva la vida rupanya belum membuat penonton puas. Maka the archipelago choir menyanyikan satu buah lagu tambahan, we are the world. Closing yang sempurna membuat tepuk tangan membahana di seluruh auditorium tersebut. Bahkan sebagian diantara penonton memberikan standing applaus untuk sang konduktor dan grupnya tersebut. Puas rasanya membayar tiket 50 ribu untuk regular dan 100 ribu untuk kelas vip. Penampilan perdana Satriya Krisna sebagai konduktor grup paduan suara yang berdiri tahun 2008 tersebut berhasil memukau penonton melalui teknik dan olah vokal anggotanya. Satu kalimat untuk the archipelago choir: suara anda semua luar biasa. (HS) Gambir-pakuanexpress menuju bogor 29062011. Trims to kang Darmawan yang sudah mengundang saya hadir dan memberikan info lengkap tentang choirnya. Sent by blackberry mobile smartphone powered by sinyal kuat indosat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline