Lihat ke Halaman Asli

Law of Attraction Ala Winda

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

[caption id="attachment_206882" align="aligncenter" width="300" caption="dari fbnya WK"][/caption]

marilah sama-sama berjuang dan berdoa untuk mendapatkan ini hari kamis jam dua siang nanti....pasang gambar ini di facebook anda, setidaknya anda sudah lebih dekat dua jengkal dari notebook impian ini (anda berjarak dua jengkal dari layar komputer anda sekarang ini)...wkwkwkwkwk, ini salah satu cara ngawur pengaplikasian law of attraction...gambatte!!!

itu adalah salah satu status foto facebook teman saya WK alias Winda Krisnadefa. Di-upload pada hari ahad 25 Juli ketika saya dalam perjalanan menuju rumah sepulang dari Jakarta. Pertama kali membaca status itu, saya ngakak sendiri. hahaha… rupanya Winda tengah membidik laptop.

Hmmm… saya jadi tahu, rupanya kompetisi menulis IB blog competition ini ajang bergengsi di kompasiana. Bayangkan saja, ketika saya kopdar di Bekasi, ngobrol dengan seorang teman tentang IB Blog Competition, dia menjawab:

“Saya sudah punya tiga puluh tulisan.”

wow...

Kembali ke status foto teman saya. Setelah saya pikir-pikir, apa yang Winda tulis itu ada benarnya juga. Anda pernah membaca tentang Lawof Attraction kan? Teori hukum tarik menarik ini ada di beberapa buku. Dua diantaranya the secret dan Quantum Ikhlas. Saya sendiri memilih Quantum Ikhlas untuk saya baca.

Hukum tarik menarik ini menyatakan “Sesuatu akan menarik pada dirinya segala hal yang satu sifat dengannya.”

Menurut buku Quantum Ikhlas® tersebut, law of attraction berlaku bagi pikiran dan perasaan kita. bahwa sebenarnya kita ikut menciptakan kenyataan hidup kita sendiri, apapun kenyataan yang terjadi. Segala sesuatu yang kita alami sesungguhnya masuk ke dalam hidup kita melalui pikiran kita sendiri. Buku yang ditulis Erbe Sentanu ini mengibaratkan diri kita sebagai magnet besar yang selalu menarik apa saja sesuai dengan fokus pikiran kita masing-masing. Jika kita sering berpikir bahwa kita sial, maka itulah kenyataan yang dihadapi. Kita akan lebih sering mengalami kesialan dibandingkan keberuntungan. Tapi sebaliknya ketika kita berfokus pada keberuntungan dan rasa syukur, maka kita akan lebih sering ketiban untung.

Jujur, saya sendiri belum mampu fokus 100% untuk hal-hal yang menguntungkan karena selalu merasa apa yang tampak di hadapan saya adalah hal yang tidak bisa saya raih. Itu karena saya fokus pada apa yang saya tidak mampu melakukannya, padahal ada kekuatan Maha Besar dibalik itu semua yang bisa membuat apa yang tidak mungkin menjadi mungkin. Saya kadang lupa itu.

Apa yang ditulis Winda di statusnya itu ada benarnya. Kita hanya butuh membuat fokus pikiran kita untuk memperoleh apa yang ingin kita raih.

Ah.. saya juga mau memfokuskan pikiran saya hehehe, siapa tahu bisa jadi kenyataan wkwkwk. Tinggal sehari lagi lho kompetisinya, anda sudah siap-siapkah? (HS)

Kakimanangeldingin-28juli2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline