Tahun 2022 merupakan tahun yang penting bagi sistem pendidikan Indonesia. Setelah melalui berbagai perubahan dan reformasi, sistem pendidikan di Indonesia diharapkan mampu menciptakan generasi yang berkualitas dan siap bersaing di era global. Berbagai program dan kebijakan telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Sayangnya, sampai detik ini pendidikan kita masih dihadapkan oleh persoalan yang signifikan sehingga menghambat kemajuan bangsa Indonesia.Perkembangan teknologi yang semakin pesat dan meningkat sehingga membuat tantangan pendidikan semakin banyak dan kompleks. Pendidikan di Indonesia selalu memiliki tantangan tersendiri setiap tahunnya. Tantangan terbesar dunia pendidikan adalah upaya mengintegrasikan teknologi dalam pelaksanaan pembelajaran secara efektif, efisien, bijak dan tepat sehingga relevan bagi peserta didik. Teknologi telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, sehingga diperlukan pendidikan yang mampu mengajarkan anak didik tentang penggunaan teknologi secara bijak dan tepat.
Penelitian Cambridge International melalui Global Education Census 2018 menunjukan bahwa siswa Indonesia sangat akrab dengan teknologi, bukan hanya dalam berinteraksi di media sosial, tetapi juga untuk kebutuhan pembelajaran sehingga perkembangan teknologi menjadi sebuah tantangan sendiri bagi seorang pendidik untuk dapat mengintegrasikan dalam pelaksanaan pembelajaran. Pendidik dituntut untuk adaptif dalam pemanfaatan perkembangan teknologi yang signifikan tersebut.
Bentuk upaya integrasi tersebut seperti pemanfaatan bahan-bahan ajar yang dapat diambil dari beberapa platform digital seperti google, youtube, perpustakaan digital dan sumber yang relevan sehingga mendapatkan informasi terbaru tentang perkembangan ilmu pengetahuan terkini. Pemanfaatan serupa dengan menyediakan media pembelajaran yang bervariasi seperti penayangan pembelajaran melalui layar LCD, komputer dan handphone sehingga proses penyampaian materi dapat memberikan kesan terbaru kepada siswa.
Selain itu, tantangan lain yang harus dihadapi adalah meningkatkan mutu pendidikan agar lebih berkualitas dan mampu menyiapkan generasi muda untuk menghadapi era global yang semakin kompetitif. Hal ini menuntut adanya perubahan dan pengembangan kurikulum serta metode pembelajaran yang inovatif dan kreatif.
Selain itu, pemerintah seharusnya berupaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia dengan memperbaiki fasilitas dan sarana pendidikan. Gedung sekolah yang sehat dan nyaman, perpustakaan yang lengkap, serta fasilitas pendukung lainnya akan menjadi prioritas pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Mutu Pendidikan dapat dilihat dari lulusan yang dapat berkompetisi. Hal ini juga dipengaruhi oleh fasilitas pendidikan yang memadai sehingga memberikan kenyamanan dalam pelaksanaan pembelajaran begitu juga sebuah pengembangan kurikulum seperti Gerakan yang dilakukan pemerintah melalui pengembangan Merdeka belajar yang diyakini dapat menciptakan generasi yang memiliki kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis, dan memiliki kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan.
Selain itu, menciptakan generasi yang mampu menjadi warga Negara yang bertanggung jawab, menghargai perbedaan pendapat, miliki kemampuan hidup dalam masyarakat global, minat luas dalam kehidupan, siap untuk bekerja, dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungan.
Kualitas suatu bangsa ditentukan kualitas pendidikannya. Karena itu, bangsa Indonesia terus meningkatkan kualitas pendidikan antara lain dengan meningkatkan kualifikasi para guru. Selaras dengan pemikiran Theodore Meyer Greene bahwa “Pendidikan merupakan upaya menyiapkan SDM untuk meraih kehidupan yang bermakna”.Hal ini dijadikan sebagai landasan bangsa Indonesia untuk menghadapi tantangan mansa depan. Sumber Daya Manusia Indonesia harus memegang karakter luhur bangsa, berjiwa nasionalis, berintegritas dan memilik sifat gotong royong.
Landasan tersebuat sesuai dengan filosofi yang di sampaikan oleh Bapak Pendidikan Indonesia bahwa Pendidikan dan pengajran di Republik Indonesia harus berdasar kebudayaan dan kemasyarakatan bangsa Indonesia menuju arah kebahagiaan batin serta keselamatan hidup lahir”.
Menurut survey dari PERC ( Politic and Economic Risk Consultan), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan terakhir yaitu urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Salah satu yang menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah rendahnya kualitas guru. Hasil dari UKG tahun 2021 sampai 2015, sekitar 81% guru di Indonesia bahkan tidak mencapai nilai minimum. Dari hasil data tersebut menggambarkan bahwa kapabilitas dan kuantitas tenaga pengajar yang tidak kompetensi tentunya akan berdampak pada kualitas pendidik.
Hal tersebut menjadi sebuah tantangan sendiri untuk mengatasi persoalan sistem Pendidikan, rendahnya tingkat literasi, kualitas guru yang belum memadai, dan masalah akses terhadap pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat.