Lihat ke Halaman Asli

Cara Membuat Logo yang Menarik Perhatian

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Di tengah banyaknya competitor dan logo yang ada, maka salah satu kemampuan logo bisnis yang sangat kita harapkan adalah kemampuannya untuk menarik perhatian. Logo yang menarik perhatian sudah selangkah menang di atas competitor yang lain.

Lantas, apa yang membuat suatu logo menarik?

Mungkin lebih luas lagi, apa yang membuat suatu benda itu lebih menarik dari benda yang lainnya? Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hal ini, kita wajib melihatnya  dari sisi psikologi atau cara otak kita bekerja.

Ada 3 hal yang membuat manusia tertarik akan hal-hal tertentu:

1.Rangsangan yang tidak ada kaitannya dengan kemampuan bertahan hidup (Novel Stimuli)

2.Rangsangan yang dilebih-lebihkan oleh manusia (Super normal stimuli).

3.Rangsangan yang tidak lengkap (Partially Obscured Stimuli)

Jika anda masih belum paham ke 3 hal diatas, yuk kita eksplorasi lebih jauh

Novel stimuli

Jika kita melihat hal-hal yang tidak berbahaya (tidak menyangkut eksistensi kita), maka hal yang menarik perhatian kita biasanya adalah yang sangat berbeda dengan biasanya.

Jika kita melihat sapi berwarna ungu, pastilah kita langsung tertarik dan sapi itu akan mengundang perhatian banyak orang.

Jika anda ingin menarik perhatian orang, buatlah hal yang sangat berbeda dari kebiasaan. Tentu anda tahu kebanyakan anak muda ingin tampil beda, tampil tidak biasa dan menyimpang dari apa yang dianggap “normal” di jamannya. Sebenarnya hal ini terjadi karena anak muda ingin menarik perhatian orang tua. Sangat nyata, kebanyakan anak muda semacam ini kurang bias mengaktualisasikan dirinya dalam keadaan normalnya.

Jika anda ingin membuat logo yang menarik perhatian, maka gunakanlah logo yang berbeda dari perusahaan/bisnis yang sejenis. Perhatikan logo yang baik selalu beda dari pakem yang ada.

Perhatikan, jaman dulu industry warung kopi dijejali dengan logo cangkir atau biji kopi. Dengan warna coklat kemerah-merahan logo-logo ini menjadi trendsetter dan kemudian dianggap lumrah, normal dan akhirnya menjadi pakem. Jika ada bisnis warung kopi ingin mempunyai logo yang menonjol dari logo-logo sejenis, maka mau tak mau dia harus mempunyai logo yang berbeda dan tidak biasa.

Inilah logo yang biasa, dan starbuck berevolusi dari logo yang mengikuti mainstream pada tahun 1971 dan menjadi berbeda dengan pengambilan warna hijau.

Starbuck kemudian menjadi icon coffeshop yang berbeda, nyleneh dan berhasil menarik perhatian banyak orang.

Kesuksesan logo starbuck ini kemudian menjadi trendsetter baru. Beberapa coffeshop berbondong-bondong membuat logo lingkaran hijau tanpa tahu apa maksud logo yang lingkaran hijau itu. Akhirnya logo mereka tetaplah logo yang biasa, yang normal. Memang sangat sulit membuat manusia yang mampu berbeda dari kebanyakan orang. Tapi itulah salah satu cara untuk menjadi menonjol dan membuat orang tertarik dengan apa yang kita lakukan.

Jika ingin logo anda menarik perhatian, maka caranya adalah buatlah logo yang berbeda dari logo sejenis. Jika anda ingin meredesign logo yang sudah anda pada anda, maka ubahlah sedemikian rupa sehingga hasil akhirnya berbeda dari logo sejenis tetapi masih mengingatkan orang akan logo sebelumnya.

Super Normal stimuli

Seorang ilmuwan bernama Nico Tinbergen menemukan suatu hal yang menarik tentang evolusi alam. Ternyata rangsangan pada manusia/mahluk hidup bisa menimbulkan reaksi dan reaksi itu bisa diperkuat dan mahluk hidup lebih bereaksi terhadap rangsangan palsu daripada hal yang nyata.

Seekor burung merak diberi rangsangan 3 ekor merak jantan yang mengembangkan ekornya demikian indah. Merak ini akan tertarik kepada jantan yang ekornya paling besar dan indah. Dan jika rangsangan ini diperkuat, si burung merak akan tetap tertarik dengan merak yang bulunya besar dan indah walaupun merak tersebut adalah merak palsu.

Hal serupa pun terjadi pada manusia yang berakalbudi. Bukankah ada orang yang lebih tertarik dengan boneka sex yang nyata-nyata mainan itu daripada manusia asli? Hmm…super normal stimuli ini  bias merusak otak manusia.

Nah, umumnya dengan supernormal stimuli ini, manusia akan tertarik dengan 3 hal:

·Wajah bayi

Wajah bayi sangatlah menarik bagi manusia, karena ini sangat berkaitan dengan insting untuk melanjutkan keturunan. Apa ciri-ciri wajah bayi?

Wajah bayi biasanya mempunyai mata yang besar, perbandingan kepala wajah yang lebih besar dari orang dewasa, dan masih banyak lagi. Logo-logo berikut mengandung fitur-fitur wajah bayi jika anda jeli  mencermati

Manusia sangat tertarik dengan sex. Laki-laki akan secara tak sadar suka akan bentuk gitar, dan perempuan akan suka bentuk V. Perhatikan logo pantene ini yang membentuk V shape.

·Ancaman

Di alam liar,ancaman menjadi perhatian paling serius. Karena hal ini menyangkut keberlangsungan hidup. Di alam liar, bahaya ditunjukkan dengan warna-warna yang mencolok. Ular berusaha menarik perhatian calon korbannya dengan warna yang cerah. Ular yang berwarna cerah biasanya adalah ular yang sangat beracun. Oleh karena itu secara genetis kita cenderung lebih tertarik kepada warna cerah. Warna cerah menarik perhatian kita.

PARTIALLY OBSCURED STIMULI

Menurut Gestalt, manusia cenderung melihat sesuatu sebagai suatu kesatuan. Secara naluri manusia mencari pola dan melihat sesuatu yang terpisah-pisah sebagai suatu kesatuan.

Jika ada pola yang tak lengkap ditangkap oleh inderanya, maka otaknya akan mengisi pola itu untuk memahaminya sebagai suatu kesatuan. Di jaman purba, jika manusia melihat rumput yang bergoyang tanpa melihat binatang apa yang bersembunyi disana, mereka langsung mengkonstruksi bagian yang hilang itu dengan bermacam-macam binatang (ular, singa, macan dsb) melalui gerakan rumput/semak. Ini berguna untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Dan ini terbawa sampai sekarang dalam otak kita.

Kita akan berusaha melengkapi bagian yang tak lengkap/hilang untuk melihatnya sebagai suatu kesatuan yang utuh.

Perhatikan kita masih bias melihat huruf C, panda, USA, dan sendok dalam white space walaupun mereka sebenarnya tidak ada. Tetapi otak kita merekonstruksi bagian yang hilang itu demi mempunyai gambaran yang utuh.

Kesimpulan: Logo yang baik harus menarik perhatian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline