Lihat ke Halaman Asli

Tsamin. H

Penulis Amatir

Pesan yang Belum Tersampaikan

Diperbarui: 8 Juli 2024   09:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Hei, Kok kamu disini ?" Suara khas yang mulai terdengar lagi.

Suara itu menyapa telinga seorang laki - laki seperapat abad berbaju Flanel biru bermotif kotak didalamnya kaos hitam bertulisan "Jofisa  sampai halal" dan celana panjang berwarna hitam.  Dia terkejut dan tersedak jus jeruk.

" Biasa nunggu, Rian. Kamu sendiri ngapain disini gak gabung sama temen - temanmu disana ?" Laki - laki itu menunjuk segerombolan ukhti sosialita, pakaian gamis modis dibalut dengan blazer, mereka asik berswa foto.

" Mau nemenin kamu."  

Laki - laki itu tersedak kedua kalinya. Wajah merah padamnya begitu tampak jelas. Dia Salting.

" Kamu Kenapa ? Lagi sakit ?"

" Gak kok, cuman sedikit kesedak biji jeruk." Laki - laki itu menunjukkan beberapa bulir jeruk yang disangka biji jeruk.

" Ah, bulir jeruk ? "

" Tadi ada kok." 

" Gak usah bohong, kamu saltingkan karena aku dateng!" Perempuan itu meraih segelas es jeruk itu dan menatap dengan  pandangan curiga.

Pipi merah padam mulai merekah jelas, dia malu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline