Lihat ke Halaman Asli

3 Tahun BUMN Out of The Box ala Dahlan Iskan

Diperbarui: 17 Juni 2015   20:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang Membanggakan, Menyedihkan, Menggemaskan

Masa kerja Kabinet Indonesia Bersatu II segera berakhir. Menteri BUMN Dahlan Iskan menyebut tiga tahun terakhir adalah periode luar biasa dalam kariernya.
Ia menjadi orang nomor satu di sebuah kementerian yang mengelola perusahaan negara, dengan lingkup bisnis yang menyentuh hampir semua sektor.
Wartawan BUMN Insight Hadi M Djuraid mengajukan "3 Hal Paling" untuk menggali kesannya sebagai Menteri BUMN:

Tiga pengalaman paling berharga selama menjadi Menteri BUMN:


  1. Mendalami banyak bidang bisnis, nyaris meliputi semua segi kehidungan dan semua kebutuhan negara. Mulai dari pangan, logistik, perikanan, infrastruktur, penerbangan, pertahanan, ekspor impor, energi, keuangan, kemiskinan, dan lain sebagainya. Semua itu dikerjakan BUMN dalam skala besar dan harus dengan manajemen baik.
  2. Mengetahui mekanisme proses pembuatan keputusan di tingkat pusat kekuasaan negara. Saya jadi tahu mengapa situasi nasional tertentu terjadi, dan bisa mengkritisi beberapa kebijakan nasional dari sudut pandang yang tepat.
  3. Memiliki pengalaman menggerakkan organisasi besar di segala sektor bisnis dengan kecepatan tinggi. Sesuatu yang tidak akan diperoleh oleh seorang CEO konglomerat swasta terbesar sekali pun.


Tiga hal paling menggembirakan:


  1. Dukungan tidak langsung yang amat besar dari pucuk pimpinan nasional. Tepatnya iklim yang sangat baik yang diciptakan Bapak Presiden SBY. Saya seperti mendapat keleluasaan yang luar biasa besar. Memang pernah dimarahi, ditegur, dan dicegah, tapi sangat-sangat jarang dan saya menjadikannya pelajaran, bukan ketakutan. Beliau juga tidak pernah intervensi. Ini agak beda dengan yang saya dengar dari pendahulu-pendahulu saya.
  2. Bisa membentengi teman-teman di berbagai BUMN dari ketakutan diintervensi.
  3. Bisa mengakomodasikan ide-ide besar dari para Dirut BUMN untuk menjadi kenyataan.


Tiga hal paling menyedihkan:


  1. Melihat beberapa Dirut BUMN yang muda-muda dan hebat-hebat menjadi tersangka atau diperiksa untuk perkara yang sepele, dan belum tentu mereka menerima aliran dana. Kalau mereka jadi CEO di swasta perbuatan seperti itu tidak menyebabkan karir mereka berhenti.
  2. Mengapa saya sempat tergiur ikut konvensi calon presiden.
  3. Belum berhasil menghidupkan Merpati. Kalau ada waktu satu tahun lagi rasanya akan berhasil. Dua minggu terakhir dalam jabatan saya pun saya masih mengumpulkan investor yang berminat KSO dengan Merpati. Ini akan terus berproses.


Tiga obsesi yang belum terwujud tentang BUMN:


  1. Menuntaskan Integrated Rice Farming di Jawa. Ini pengembangan dari GP3K. Dilakukan oleh Pupuk Indonesia, tapi baru mulai embrionya tahun ini. Ini cara terbaik untuk meningkatkan produksi beras, meningkatkan kesejahteraan petani, melakukan modernisasi pertanian, menumbuhkan industri alat-alat pertanian nasional secara berkelompok dan tanpa APBN.
  2. Menuntaskan jejaring usaha perikanan dan rumput laut dan modernisasi sektor ini. Sudah dimulai embrionya tapi masih perlu waktu dan konsistensi untuk mewujudkannya sebagai jalan meningkatkan kesejahteraan nelayan.
  3. Mengintegrasikan masyarakat miskin sekitar perkebunan/kehutanan dengan usaha perkebunan BUMN. Saya merasa seperti tidak ada artinya, negara memiliki kebun hebat-hebat tapi masyarakat sekitarnya miskin sekali.


Tiga obsesi yang belum terwujud tentang Kementerian BUMN:


  1. Otomatisasi informasi antara Kementerian dan BUMN.
  2. Hilangnya staf khusus dan staf ahli. Staf khusus memang sudah bisa saya hapus, tapi staf ahli baru berkurang 50 persen, menunggu pensiun dan tidak diganti. Saya punya prinsip, di semua kementerian seharusnya tidak ada staf khusus dan staf ahli. Menteri harus percaya penuh pada struktur.
  3. Kementerian belum bisa menghapus staf khusus direksi dan staf ahli dirut BUMN. Saya berhasil menghilangkannya saat jadi Dirut PLN tapi saya lihat masih ada di BUMN lainnya. Dirut dan jajaran direksi seharusnya orang paling ahli, sehingga tidak perlu staf khusus atau staf ahli.


Tiga BUMN yang paling membanggakan dalam tiga tahun terakhir:


  1. BRI
  2. KAI
  3. Semen Indonesia/Telkom


Tiga BUMN yang paling membuat gemas, geregetan:


  1. PT Sang Hyang Sri, kok mau dulu itu jadi sarana permainan pengadaan benih.
  2. PT Soda Indonesia, kok sulit mengubur mayat perusahaan ini yang sudah mati 15 tahun lalu.
  3. PT EMI, kok ada perusahaan BUMN sekecil ini dan sesusah ini, dan tidak mau pula dibubarkan.


Tiga hal yang harus dienyahkan dalam pengelolaan BUMN ke depan:


  1. Permainan komisi (yang sulit dideteksi itu) dalam pengadaan apa pun.
  2. Bedak, gincu, lemak, kolesterol dalam laporan keuangan.
  3. Kasak kusuk, zig-zag, dan cari backing dari berbagai kekuatan yang hanya menunjukkan tidak percaya diri pada kemampuan/kekuatan sendiri.


Tiga pihak/orang yang paling ingin Anda ucapkan terima kasih:


  1. Istri saya satu-satunya Nafsiah, yang sangat tabah dan pandai masak dengan tidak memiliki pembantu di rumah kami di jakart
  2. Presiden saya satu-satunya yang sabar Pak SBY.
  3. Sopir saya satu-satunya, Sahidin yang ganteng, yang tidak pernah mengeluh



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline