Lihat ke Halaman Asli

Matinya Imajinasi oleh TV

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Siapa yang butuhkan imajinasi

Jika kita sudah punya televisi ...

(Melancholic Bitch - Mars Penyembah Berhala)

Penggalan lirik lagu dari salah satu band indie dari kota guded Jogjakarta di atas mungkin sedikit menyentil kita semua. Di mana televisi telah menjadi candu bagi masyarakat. TV telah menjadi salah satu hiburan paling murah dan mudah bagi seluruh elemen masyarakat khususnya masyarakat kelas menengah dan menengah ke bawah.

Namun di balik kemudahan dan kemurahannya, tentunya TV juga mempunyai dampak yang kurang baik bagi masyarakat. Di mana semua yang disuguhkan (reality show, berita, film, talk show, iklan dll) lebih menonjolkan sebuah kebohongan daripada kondisi real yang ada di masyarakat. Maka tak heran jika pernah muncul sebuah statement "Tidak Ada Yang Asli Dalam TV".

Penulis pernah membaca sebuah buku yang cukup menarik judulnya "Matikan TV-mu" di mana buku ini mengupas tuntas tentang industri pertelevisian dari sisi yang cukup kritis pula. Di mana buku tersebut juga menuliskan, bahwa TV juga sangat mempengaruhi perkembangan otak seorang anak khususnya dalam kemampuan berimajinasi dan berpikir.  Beda halnya dengan radio, di mana indera pendengarannya benar-benar dirangsang dan dilatih untuk membentuk sebuah imajinasi dari apa yang dia dengarkan hingga seorang anak mempunyai kemampuan berpikir dan berimajinasi yang jauh lebih baik daripada seorang anak yang lebih suka menonton televisi. Kurang lebih seperti itu inti yang dia tuliskan.

Berbicara mengenai imajinasi, penulis jadi teringat Albert Einstein yang pernah mengatakan "Imajinasi mengalahkan ilmu pengetahuan".  Apa yang diutarakan olehnya juga ada benarnya, di mana jika kita mampu berimajinasi dan mampu mewujudkannya maka ilmu pengetahuan pun bisa saja dikalahkan. Adanya sebuah pesawat, tekonlogi, lampu, dan lainnya mungkin juga tak terlepas dari imajinasi para penemunya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline