Lihat ke Halaman Asli

Jangan Sampai Nunun “Amnesia” Lagi

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sejak Februari 2011 lalu Nunun Nurbaetie Daradjatun telah ditetapkan sebagai tersangka pada kasus suap cek pelawat sebanyak 480 lembar senilai Rp 24 miliar ke seluruh politikus DPR di Senayan periode 1999-2004. Istri dari Mantan Wakapolri Adang Daradjatun itupun membuat drama panjang pelariannya sedari statusnya menjadi tersangka.

Sebelumnya, September 2008 lalu KPK pertama kalinya memanggil Nunun, tapi ia tak memenuhi panggilan tersebut dikarenakan alasan sakit. Berawal dari sinilah Nunun membuat skenario panjang pelariannya. Setelah KPK menetapkan beberapa tersangka lainnya, seperti Hamka Yandu, Dudhie Makmun Murod, Udju Djuhaeri, dan Endin AJ Soefihara sebagai tersangka. Dengan ditetapkannya beberapa tersangkan itu, Nunun pun lolos dan terbang ke Singapura dengan alasan untuk berobat. Tak lama dari itu, tepatnya 1 April 2011 Nunun dikatakan mengidap penyakit “pelupa berat” atau sering orang menyebutnya Amnesia.

Amnesia itu merupakan suatu kondisi terganggunya daya ingat. Adapun penyebabnya beragam. Ada faktor internal maupun eksternal akibat trauma atau penyakit. Amnesia muncul juga bisa timbul karena faktor psikologis. Nah, bisa kita lihat apakah benar Nunun menderita penyakit ini atau tidak. Pelbagai sumber penyakit amnesia ini belum ada obatnya untuk memulihkan sang penderita kecuali ada beberapa terapi yang bisa dijalankan.

Occupational therapy, seseorang dengan amnesia bisa bekerja sama dengan terapis okupasi untuk mempelajari informasi baru, mengganti informasi yang hilang atau menggunakan kenangan utuh sebagai dasar menyimpan informasi baru. Selanjutnya pasien amnesia bisa juga menggunakan teknologi kekinian untuk terapi misalnya personal digital assistant (PDA), seperti Palm Treo, BlackBerry atau iPhone. Terpenting dari penderita amnesia adalah menjauhkan dirinya dari berbagai tekanan mental yang bisa mengancam keselamatan jiwanya.

Terkabar bahwa dari perjalanan panjang sang Nunun ke berbagai negeri tetangga, kini Nunun berhasil ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Thailand. Negeri Gajah Putih sebagai tempat terakhir Nunun mengembara.

Tertangkapnya Istri mantan petinggi Polri itu sementinya terlebih dahulu diperhatikan aspek psikologis. Beban mental dan trauma atau ketakutan yang berlebihan akan menyebabkan ia kembali “lupa berat”. Tak menutup kemungkinan ia akan bungkam seribu bahasa layaknya Polri yang belum memberikan tanggapan apapun terkait tertangkapnya Nunun sang Istri dari mantan Wakapolri Adang Daradjatun.

Ketika dikonfirmasi, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution enggan menjawab pertanyaan tersebut. Menurutnya, pihak penyidik dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang bisa menjawabnya. (Kompas.com; 10/12/2011).

Dengan prestasi KPK yang berhasil menangkap Nunun ini diharapkan penyakit “lupa berat” Nunun tidak semakin menjadi-jadi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline