Kecamatan Bojonggede adalah wilayah kabupaten Bogor paling utara yang berbatasan dengan Kota Depok. Seiring dengan semakin banyaknya pemukiman baru, wilayah Bojonggede bisa dikatakan sebagai daerah yang berkembang sangat pesat. Banyaknya usaha-usaha berupa toko, ruko, minimart yang dilengkapi dengan berbagai ATM menandakan bahwa daerah ini terus berkembang dari sisi ekonomi. Namun dari sisi infrastruktur terutama jalan umum, hampir 80 persen jalan di wilayah Bojonggede rusak parah.
Saya hanya akan membahas jalan-jalan yang dilalui angkutan umum (angkot) karena itu tanggung jawab pemkab Bogor. Jika kita bandingkan keadaan jalan di wilayah Kota Depok, kita akan tahu betapa jauh bedanya. Sebagai contoh dari arah Citayam yang ke arah Depok baik yang melalui Pondok Terong maupun yang melalui Cipayung sangat kuat dan bagus karena dicor/dibeton, sehingga jarak tempuh lebih lancar dan cepat. Kita langsung disambut dengan kerusakan jalan begitu kita memasuki wilayah Bojonggede yang berbatasan dengan Kota Depok, tepatnya setelah jembatan Pecahan Air depan Service Center Suzuki. Aspal hancur dan berlubang sehingga menyebabkan para pengguna jalan harus ekstra hati-hati (sekarang jalan ini ditutup dengan puing-puing). Kemudian kita lanjutkan ke arah Bojonggede, dan kita disambut dengan kerusakan berikutnya setelah jembatan gantung Pabuaran, tepatnya di depan Service Center Yamaha. Di tempat ini lebih parah lagi karena seluruh badan jalan yang rusak, yang sekarang ditambal dengan batu-batu kecil tapi belum dilapisi aspal. Kemudian akan kita temui lagi dekat pom bensin Kincir. Di sini saya pernah terperosok ketika hujan karena seluruh jalan tergenang air.
Jalan yang saya sebutkan di atas adalah jalan yang dilalui oleh angkot D05, jurusan Bojonggede- Depok. Puncak dari kerusakan rute angkot ini adalah dekat perlintasan kereta lapangan siaga Bojonggede. Walau sering ditambal jalan ini sering berlubang dan sangat membahayakan karena dekat perlintasan kerta api. Angkot berikutnya yang menuju terminal Bojonggede adalah angkot 117 jurusan Parung yang melewati jalan raya Tonjong. Di rute ini akan banyak kita temui lubang yang tidak terlalu besar tapi cukup dalam dan membahayakan di waktu malam karena lampu jalan yang minim. Di persimpangan ke arah Billabong juga jalan rusak parah, walaupun jalan ini tidak dilalui angkot. Kemudian angkot 12 Jurusan Bojonggede- Ciampea yang melalui Tajur Halang. Saya tidak habis pikir, sebelumya di rute ini apabila jalan berlubang akan diperbaiki tidak terlalu lama, tapi kali ini sepertinya kerusakan dibiarkan begitu lama. Lalu angkot 07 jurusan Bojonggede - Pasar Anyar Bogor. Kerusakan tepat dekat pertigaan Batugede dan dekat daerah longsor yang menyebabkan kereta waktu itu hanya menggunakan satu jalur. Yang terakhir adalah angkot 31 jurusan Bojonggede- Ciluar yang melintasi perumahan Gaperi. Di rute ini kerusakan jalan yang parah adalah setelah pintu perlintasan kereta menuju perumahan Gaperi.
Setelah saya amati ternyata ada semacam pengabaian dalam pembangunan dan perawatan jalan di wilayah Bojonggede. Secara logika harusnya daerah ini lebih diperhatikan pihak pemkab Bogor karena salah satu daerah paling berkembang dan berbatasan dengan Kota Depok. Logika kedua adalah jumlah pemilik kendaraan (terutama roda dua) di wilayah ini bertambah sangat signifikan. Coba lihat penitipan-penitipan motor di sekitar stasiun Bojonggede, ada ribuan motor yang berplat F. Tentu mereka membayar pajak kendaraan tiap tahunnya. Saya kira wajar mereka menuntut perbaikan jalan secepatnya. Tapi saya berpikiran positif, bisa jadi DPU Kabupaten Bogor sedang memperbaiki jalan di kecamatan lain, misalnya di Jonggol, Jasinga, Gunung Sindur, atau Megamendung, tapi kapan giliran wilayah ini?
Saya, juga ribuan warga Bojonggede berharap agar calon bupati (non incumben) bisa lebih memperhatikan wilayah ini, terutama kondisi jalan umumnya. Kenapa tidak dicor biar kuat dan awet. Juga untuk para caleg dari daerah pemilihan Bojonggede untuk berkontribusi memperbaiki jalan-jalan yang rusak tadi. Memang kalian tidak malu memasang spanduk berbual-bual dengan janji-janji di jalan yang rusak parah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H