Lihat ke Halaman Asli

Harusnya Pemkab Bogor 'Mengibarkan Bendera Putih'

Diperbarui: 20 Juni 2015   04:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya tidak  habis pikir apa yang dilakukan pemkab Bogor terhadap kerusakan jalan yang semakin parah. Logikanya para pengguna jalan yang melewati jalan-jalan di kabupaten Bogor berhak mendapatkan jalanan yang layak, bukan jalanan yang penuh lubang dengan diameter yang cukup dalam dimana-mana karena mereka telah membayar pajak kendaraan setiap tahun. Kemana uang pajak kendaraan yang rakyat bayarkan? Berapa prosentase untuk perbaikan jalan-jalan yang rusak? Lalu kapan akan bertindak?

Saya tahu bahwa Kabupaten Bogor begitu luas, kalau tidak salah jumlah kecamatannya mencapai 40. Dari Jonggol di wilayah timur, Gunung Sindur di wilayah barat, Cisarua di wilayah selatan, serta Bojonggede di wilayah utara. Dari begitu banyak kecamatan saya hanya akan fokus pada tiga kecamatan yang sering saya lalui setiap hari : Sukaraja, Bojonggede, dan Cibinong. Ketiga kecamatan ini kondisi jalannya sangat memprihatinkan. Keadaan jalan yang buruk ini sudah dibiarkan berbulan-bulan bahkan mungkin lebih dari satu tahun. Kita tidak bisa menyalahkan pemerintah pusat karena sistim kita sudah otonomi daerah. Yang bisa kita mintai pertanggungjawaban dari keadaan insfrastruktur yang buruk hanya pemrov Jawa Barat dan Pemkab Bogor.

Saya akan mulai mengulas jalan-jalan yang rusak dimulai dari perbatasan dengan Kota Depok, tepatnya setelah pasar Citayam. Setelah jembatan Pecahan Air Pabuaran ada jalan rusak  dengan diameter yang cukup dalam persis di depan dealer Suzuki. Setahu saya kerusakan di titik ini sudah lebih dari setahun tidak ada perbaikan. Pada musim hujan semua pengendara harus melambatkan kendaraan agar tidak terperosok ke dalam lubang. Kemudian setelah Jembatan Gantung Pabuaran juga ada kerusakan jalan yang cukup parah, tepatnya di depan dealer Yamaha. Lalu setelah itu kita akan dibuat bete dengan kondisi kerusakan jalan menuju Stasiun Bojonggede. Luar biasa kerusakannya! Di titik-titik ini bukannya tidak pernah diperbaiki tetapi perbaikannya yang setengah hati. Tidak dibuatnya gorong-gorong atau drainasi di kanan-kiri jalan serta kwalitas aspal yang rendah sehingga ketika terendam air hujan aspalnya akan mengelupas. Harusnya di titik-titik sepanjang stasiun Bojonggede hingga pertigaan ke arah Pemda dicor sehingga tidak berulang kali tambal hancur tambal hancur.

Hampir semua jalan dari dan ke arah stasiun Bojonggede mengalami kerusakan yang cukup parah kecuali yang ke arah Cilebut yang sudah dibeton tahun lalu. Padahal dareah Bojonggede adalah daerah  dengan pertumbuhan tercepat dalam bisnis dengan begitu banyaknya ruko-ruko, minimart-minimart dan ATM-ATM baru di kanan kiri jalan. Kemudian kalau kita melewati Jalan Keradenan ke arah Cikaret akan kita dapati lobang-lobang kecil tapi cukup dalam dan akan sangat berbahaya bagi mereka yang jarang melintasi jalan ini. Tepat di pintu gerbang perumahan Gaperi kita harus memerlambat laju kendaraan kita karena perbaikan jalan yang asal-asalan sehingga batu-batu kecil berserakan di sana-sini. Setelah perempatan jalan tegar beriman ke arah jalan Raya Sukahati dan RS. Pemda ada titik kerusakan yang sangat parah! Dan jika kita melewati perkantoran Pemda melalu jalan Tegar Beriman ada tambalan-tambalan aspal yang mulai mengelupas dan sangat membahayakan para pengendara karena jalan ini biasa laju mereka sangat kencang. Kemudian dari arah Cibinong City Mall ke arah Cibinong sekarang sudah mulai lebih baik karena ada pelebaran jalan, tetapi saya ingin menyoroti kolong fly over Cibinong yang ke arah Cilodong. Saya tidak habis pikir bahwa kolong fly over ini rusaknya sangat parah dan cukup lama sehingga menimbulkan kemacetan karena kendaraan harus memutar balik setelah melewati fly over tersebut.

Terakhir yang ingin saya soroti adalah jalan di belakang Stasiun Cilebut tepatnya di depan Alfa Midi. Ini adalah wilayah Desa Cilebut barat kecamatan Sukaraja. Lubang menganga dan menjadi genangan setelah hujan akhirnya bisa ditutup sekarang. Tapi ini bukan karena kerja Pemkab Bogor melainkan inisiatif warga yang menambalnya dengan coran semen yang cukup kuat. Sekarang kita bertanya  dimana peran pemerintah Pemkab Bogor?

Ingat ya jalan-jalan yang rusak ini sudah ada sebelum pemilu gubernur Jabar, setelah pemilu usai dilanjutkan dengan pemilu Bupati Bogor, setelah dua pemilukada itu menghasilkan para pemimpin baru ternyata tidak ada perumbahan yang cepat dan menyeluruh untuk infrastruktur di Kabupaten Bogor. Di Kabupaten Bogor rakyat juga harus memilih kepala desa. Setelah begitu banyak pemilu, ternyata tidak menghasilkan perbaikan layanan publik buat rakyat. Saya khawatir rakyat aka apatis dengan pemilu-pemilu berikutnya karena tidak ada manfaatnya. Kalau saran saya lebih baik pemerintah daerah yang tidak sanggup membangun layanan publik 'mengibarkan bendera putih' bertanda menyerah dan diganti dengan pemerintahan yang baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline