Lihat ke Halaman Asli

Hadian Mukhlisha Irfani

BIM and CPM Designer (Mahasiswa Magister Teknik Sipil UII Yogyakarta)

Memahami Hardskill dan Softskill Selama Menjadi Mahasiswa Teknik Sipil

Diperbarui: 18 Agustus 2024   17:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ILUSTRASI Mahasiswa perlu mempunyai keahlian dalam merancang dan menganalisis struktur bangunan dan infrastruktur | Cammconstruction.com via Kompas.com

Memasuki dunia pendidikan tinggi sebagai mahasiswa S1 dan Magister Teknik Sipil di Indonesia adalah perjalanan yang mengharukan, sekaligus menantang. Mahasiswa diharapkan untuk tidak hanya mahir dalam keterampilan teknis (hardskill) tetapi juga dalam keterampilan interpersonal (softskill). Proses transformasi ini memerlukan pemahaman yang mendalam serta pengasahan keterampilan yang berkesinambungan.

Hardskill adalah keterampilan teknis dan pengetahuan khusus yang diperlukan untuk memahami dan menyelesaikan tugas-tugas dalam bidang teknik sipil. Dalam konteks ini, mahasiswa magister teknik sipil harus mampu menguasai beragam keterampilan teknis seperti desain struktur, analisis mekanik, pengecekan keamanan struktur, teknologi konstruksi, manajemen proyek, pemodelan dan simulasi, geoteknik, dan material konstruksi. Kemampuan ini menjadi pilar utama dalam menyelesaikan berbagai proyek infrastruktur dan pembangunan.

Salah satu hardskill yang esensial adalah kemampuan dalam desain struktur. Mahasiswa perlu mempunyai keahlian dalam merancang dan menganalisis struktur bangunan dan infrastruktur. Ini sangat penting dalam memastikan bahwa struktur yang dibangun tidak hanya estetis tetapi juga aman dan dapat diandalkan. Menguasai perangkat lunak seperti AutoCAD atau SAP2000 menjadi suatu keharusan dalam menjalankan tugas ini.

Selain itu, analisis mekanik menjadi bagian tak terpisahkan dari kurikulum teknik sipil. Pemahaman mendalam tentang mekanika material, statika, dan dinamika sangat diperlukan. 

Kemampuan ini memungkinkan mahasiswa untuk memprediksi bagaimana struktur akan berperilaku di bawah berbagai kondisi beban dan faktor lingkungan lainnya, sehingga dapat membuat keputusan yang tepat dalam proses desain dan konstruksi.

Pengecekan keamanan struktur juga merupakan aspek krusial dalam teknik sipil. Mahasiswa harus bisa mengevaluasi keamanan dan kestabilan struktur untuk memastikan bahwa bangunan tidak akan runtuh atau mengalami kerusakan serius selama masa penggunaannya. Ini melibatkan penggunaan berbagai metode analisis dan pengujian yang telah diakui secara internasional.

ILUSTRASI | Dok Hadian M. Irfani

Teknologi konstruksi adalah bidang lain yang memerlukan perhatian khusus. Pengetahuan tentang metode dan teknologi terbaru dalam konstruksi membantu mahasiswa untuk beradaptasi dengan kemajuan industri yang terus berkembang. Teknologi seperti BIM (Building Information Modeling) telah menjadi standar dalam industri konstruksi modern, sehingga penguasaan alat ini sangat penting.

Manajemen proyek adalah hardskill yang juga harus dimiliki oleh mahasiswa teknik sipil. Keterampilan ini tidak hanya berfokus pada perencanaan dan pengelolaan sumber daya, tetapi juga mencakup manajemen waktu dan pengendalian risiko. Kemampuan ini vital dalam memastikan bahwa proyek berjalan sesuai jadwal dan anggaran yang telah ditetapkan.

Pemodelan dan simulasi juga menjadi bagian penting dari hardskill yang harus dipelajari. Kemampuan dalam menggunakan perangkat lunak pemodelan dan simulasi tidak hanya mempermudah dalam visualisasi proyek tetapi juga meningkatkan akurasi dalam perancangan dan analisis. Software seperti AutoCAD, SAP2000, dan BIM adalah beberapa alat yang kerap digunakan dalam industri ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline