Lihat ke Halaman Asli

Hanya Sebuah Gumam: Tuhanmu Pasti bukan Tuhanku

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12970654441465890560

"Lalu jika aku bukanlah orang yang beragama yang sama dengan mu, apakah aku akan masuk Neraka dan apakah seluruh perbuatan Baik ku tidak dicatat dan dihitung di hari akhir nanti. Jika jawab mu IYA, maka saya mohon segera jauhkan agama Mu dan tuhan Mu dari kehidupanku."

Kalimat diatas hanya Sebuah Ilustrasi dari ku, seandainya aku bisa ngobrol dengan mereka para "Pembela agama"- Hal ini muncul karena aku berpikir bahwa Tuhan itu maha adil, dia tidak pernah melihat agama apa yang dianut oleh seseorang yang melakukan perbuatan baik ataupun perbuatan buruk, apakah dia Islam, Kristen Protestan, Katolik , Hindu, Budha, ataupun tanpa agama. Semuaya akan Tuhan kasih ganjaran yang sama dengan perbuatannya karena Tuhan itu Esa -Satu-.

Kalimat diatas semakin aku yakini setelah aku membaca ulasan kompas kemarin, dengan nara sumber jalaluddin Rakhmat yang berjudul "Menuju agama Madani".Dalam satu paragrafnya menyinggung tentang pemikiran salah satu pemikir syiah yaitu Ali Syariati yang dalam setiap buku bukunya menempatkan ideologi Islam bukan untuk menegakkan syariat, melainkan untuk menentang kezaliman, penindasan. Begitupun Pemikir Syiah lain, Murtadha Muthtahhari, punya pandangan pluralis. Bagi dia, Tuhan adil sehingga pasti memberi pahala bagi siapa pun yang berbuat baik, apa pun agamanya. Hukuman diberikan kepada yang berbuat jahat, apa pun agamanya.

Jika pemikiran dari orang orang  yang disebutkan oleh Jalaluddin Rakhmat ini,ditanamkan dalam pikiran orang orang "suci" di Indonesia dan diterapkan oleh pemerintah Negeri Indonesia ,yang dikenal memiliki keberagaman agama dan suku, maka saya yakin kejadian penyerangan yang dilakukan oleh salah satu gerombolan yang mengatasnamakan Pembela Agama  terhadap kelompok yang di stempel oleh orang sok suci adalah sesat tersebut, yang telah menyebabkan jatuhny korban 3 orang meninggal. Tidak akan pernah terjadi dan terulang kembali.

Terakhir sambil menutup gumamku ini aku kutip salah satu pesan di Wall FB seorang temanku yang bunyinya  "Jika mereka menyerang dan membunuh atas nama TUHAN...maka kupertegas itu pasti bukan TUHAN ku..."

Gambar ilustrasi www.fokus-andcies.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline