Seorang ustaz memperhatikan laki-laki yang sedang sempoyongan. Dari mulutnya tercium bau alkohol. Laki-laki tersebut merasa risih dan tidak suka, lalu mendatangi sang ustaz.
“Kenapa Ustaz melihat saya?” tanya laki-laki itu dengan mata memerah.
“Tidak,” jawab ustaz tenang.
“Tidak apa?”
“Yang Saudara lihat?”
“Dari tadi melihat saya.”
“Dari mana Saudara tahu?”
“Saya melihat sendiri”
“Sendiri?”
“Jangan main-main dengan saya?”
“Yang melihat bukan cuma saya. Bukan juga Saudara.”