Lihat ke Halaman Asli

Hadi Santoso

TERVERIFIKASI

Penulis. Jurnalis.

Kompasiana, Wartawan Gadungan, dan Minimnya Literasi Jurnalistik

Diperbarui: 4 November 2023   00:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi wartawan gadungan. (Dokumentasi Kompasiana)

Selama 18 tahun beraktivitas di dunia tulis-menulis (baca: jurnalistik), dari wartawan kemarin sore hingga kini beranjak sepuh, saya pernah beberapa kali bertemu dan berada satu ruang dengan wartawan gadungan.

Namanya gadungan, tentu bukan wartawan yang sebenarnya. Mereka hanya berpura-pura menjadi wartawan dengan ikut hadir semisal di acara jumpa pers atau kegiatan peliputan yang dihadiri oleh insan pers.

Umumnya, mereka menyamar dengan memakai nama media yang aneh dan unik. Karena namanya merupakan hasil bongkar pasang nama media yang sudah ada. Meski, terkadang tidak sulit mengenali yang gadungan.

Setahu saya, layaknya wartawan yang senang datang liputan ke acara secara berjamaah, mereka juga begitu. Bahkan jauh sebelum kita mengenal era grup WhatsApp, mereka sudah kompak. Maksudnya, datang ke acara ramai-ramai. Meski tidak diundang. Mereka seperti punya radar ntuk mendata acara apa yang akan mereka datangi di hari itu.

Bagi wartawan yang bekerja dengan benar, mereka datang dengan tujuan memang hanya untuk meliput. Mereka bakal menjalankan tugas jurnalistik secara benar. Datang ke lokasi, mewawancarai narasumber, mengumpulkan data, mengamati fakta, bila perlu memotret acaranya. Lantas, diolah menjadi tulisan.

Wartawan Gadungan Mengatasnamakan Kompasiana

Bagaimana bila wartawan gadungan?

Dari hasil berbincang dengan banyak orang, utamanya yang punya acara dan yang mengundang peliputan, mereka mendadak galau bila kedatangan 'tamu tak diundang'. Kalau untuk sekadar makan siang, mungkin bagi mereka tidak ada masalah. Namun, yang bikin resah bila ada yang meminta lebih.

Dan memang, ada guyonan di kalangan wartawan, bahwa mengundang orang untuk datang liputan itu mudah. Apalagi bila kegiatannya layak diberitakan dan yang datang juga narasumber top. Namun, yang susah itu bagaimana ketika acara selesai.

Apalagi bila ada wartawan gadungan. Sebab, sudah menjadi rahasia umum bila mereka akan berupaya memburu 'oleh-oleh' untuk dibawa pulang. Tidak cukup hanya makan siang. Malah ada yang nekad meminta. Hal begini tentu bikin pusing yang mengundang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline