Lihat ke Halaman Asli

Hadi Santoso

TERVERIFIKASI

Penulis. Jurnalis.

Belajar dari Cara Sinotif "Berdamai" dengan Pandemi, Sukses Bermetamorfosis dari Luring ke Daring

Diperbarui: 30 Januari 2022   22:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Ilustrasi Mengajar via Sinotif

 

Menjaga semangat belajar anak-anak di masa pandemi Covid-19 tidaklah mudah. Sebagai orangtua sekaligus pengajar, saya merasakan tantangan melakoni dua peran itu.

Butuh usaha luar biasa agar mereka tetap bersemangat menerima materi pengajaran yang disampaikan secara berbeda. Tidak lagi secara luring di dalam kelas. Tapi belajar secara daring lewat layar laptop atau gawai yang kadang hanya mendengar suara gurunya saja.

Sebagai orangtua dari siswa kelas 5 dan 3 SD, tidak jarang saya harus duduk mendampingi mereka mengerjakan tugas dari gurunya. Malah kadang ikut membantu mengerjakan contoh soal.

Sebagai dosen yang membantu mengajar di sebuah kampus di Sidoarjo, saya juga "dipaksa" mencari cara inovatif agar mahasiswa-mahasiswi bisa tetap fokus menerima materi kuliah lewat pengajaran daring. Itu demi memastikan mereka ikut kuliah. Tidak ghosting alias hanya muncul di awal jam kuliah lalu menghilang.

Tetapi memang, pandemi Covid-19 telah mengubah "wajah" pendidikan. Terjadi disrupsi. Merujuk makna disrupsi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan telah "tercabut dari akarnya".

Pendidikan tidak lagi sama seperti dulu. Apa yang tidak sama? Ya cara pengajar dalam mengajar, ya cara siswa dalam menerima pengajaran.

Sinotif mengembangkan metode pengajaran daring menyenangkan dan punya banyak benefit bagi siswa/Foto ilustrasi Shutterstock via Kompas.com

Lembaga bimbingan belajar juga terdampak

Tapi, yang paling terdampak adalah pengajar. Sebab, mereka kini harus bekerja ekstra untuk mengajar. Tidak bisa lagi hanya datang ke kelas lalu menyampaikan materi sembari berdialog dua arah dengan siswa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline