Perubahan mungkin tidak selalu memberikan hasil bagus.
Namun, bila cara lama terbukti berkali-kali gagal, tidak ada salahnya mencoba perubahan. Siapa tahu, perubahan itu hasilnya baik dan bisa menjadi cara baru.
Pilihan melanjutkan perubahan atau kembali ke cara lama itu yang menarik ditunggu, saat tim Inggris, Manchester United menghadapi tim Italia, Atalanta, di matchday IV Liga Champions, Selasa (2/11) malam.
Akhir pekan kemarin, Manchester United (MU) merasakan kemenangan meyakinkan, 3-0 atas Tottenham Hotspur di Liga Inggris usai mencoba perubahan setelah cara lama berulang kali gagal.
Mungkin karena terdesak, pelatih Manchester United yang terancam dipecat, Ole Gunnar Solskjaer, akhirnya berani melakukan perubahan. Dia melanggar kebiasaannya sendiri.
Ole mencoba memasang tiga bek, mendorong dua pemain full back agak ke depan, serta memasang dua penyerang sekaligus dalam skema 3-5-2. Boleh juga disebut 3-4-1-2.
Itu langkah berani. Meski, dengan memiliki banyak pemain top, Ole seharusnya memang lebih berani mengutak-atik formasi ketika cara lama seringkali berujung pahit.
Cara lama yang dimaksud adalah skema modern 4-2-3-1 yang justru tampak usang ketika dijalankan Ole. Beberapa kali, MU terlihat rapuh ketika memainkan skema yang dianggap paling balance itu.
Sepekan sebelumnya, skema 4-2-3-1 itulah yang membuat MU dipermalukan rival besarnya, Liverpool, 0-5 di rumah sendiri (24/10). Begitu juga ketika dikalahkan Leicester City 2-4 (16/10).
Percobaan Ole berdampak bagus