Keunggulan 2-1 atas Taiwan di pertandingan leg pertama play-off Kualifikasi Piala Asia 2023, Kamis (7/10) lalu, belum membuat Timnas Indonesia aman. Taiwan masih bisa membalik situasi.
Karenanya, semoga punggawa Timnas Indonesia tidak tergoda untuk mempertahankan keunggulan dengan cara bermain bertahan saat kembali berjumpa Taiwan di laga leg II, Senin (11/10) malam nanti.
Ya, semoga Pelatih Indonesia, Shin Tae-yong, tidak menginstruksikan Evan Dimas Darmono dan kawan-kawan untuk bermain lebih bertahan.
Sebab, bermain defensif sama saja memberikan ruang bagi pemain-pemain Taiwan untuk terus menekan pertahanan Indonesia. Bila terus ditekan, bukan tidak mungkin gawang Indonesia bisa kebobolan.
Apalagi, dengan play off kualifikasi Piala Asia 2023 ini memainkan sistem pertandingan home and away, Taiwan kini hanya butuh kemenangan 1-0 untuk lolos.
Memang, bila itu terjadi, skor agregat akan sama kuat 2-2. Namun, Taiwan akan diuntungkan dengan aturan gol away.
Ini karena Taiwan mampu mencetak satu gol 'di kandang' Indonesia alias saat mereka berstatus tim tamu. Meskipun pertandingan ini digelar di tempat netral, yakni di Thailand.
Karenanya, semoga Shin Tae Yong yang pernah memimpin Korea Selatan mengalahkan Jerman di Piala Dunia 2018 silam, memilih bermain normal 'di kandang' Taiwan nanti.
Kalaupun ada perubahan pemain yang dimainkan di starting XI merujuk kondisi pemain yang mungkin tidak semuanya dalam kondisi bugar, tetapi skema main 4-2-3-1 yang terbukti membuat Tim Garuda bermain trengginas di leg I, semoga kembali dipakai.
Alasan Timnas Indonesia tak perlu bermain bertahan