Rabu (7/7) dini hari nanti, Italia akan menghadapi Spanyol di semifinal Euro 2020.
Pertemuan dua negara penghasil gelandang jempolan di sepak bola ini mengingatkan kita pada duel mereka di final Euro 2012. Laga final yang tragis bagi Italia, tapi manis bagi Spanyol.
Ya, bagi pendukung Italia, malam final Euro 2012 di Olympic Stadium, Kyiv, Ukraina itu tidak untuk dikenang. Untuk apa mengenang hal kelam. Sama saja terus mengingat mantan yang menyebalkan.
Sejarah mencatat, malam 1 Juli 2012 itu menjadi lembaran paling muram dalam sepak bola Italia. Ketika Italia dibantai Spanyol 0-4 di final Piala Eropa 2012.
Rasanya, tidak ada yang menyangka, final bakal berakhir tragis seperti itu bagi Italia. Paranormal dan tukang prediksi sok pintar pun tidak akan terlintas skor setelak itu.
Sebab, mental Italia sudah teruji. Mario Balotelli dan kawan-kawan lolos ke final usai melewati jalan terjal. Mengalahkan Inggris di perempat final lewat adu penalti. Lalu menang 2-1 atas Jerman yang menjadi favorit juara.
Apalagi, kedua tim sebelumnya juga berada satu grup di babak penyisihan. Mereka bertemu di laga pertama.
Hasilnya, Italia dan Spanyol bermain imbang 1-1. Italia sempat unggul lewat gol Antonio D Natale di menit ke-61 tetapi disamakan Cecs Fabregas di menit ke-64.
Pemain-pemain yang tampil di laga penyisihan grup dan final juga tidak beda jauh. Malah, starting XI Spanyol di fase grup dan final sama persis.
Di lini pertahanan, perpaduan pemain Real Madrid-Barcelona mengawal gawang yang dijaga Iker Casillas. Duet Gerrard Pique dan Sergio Ramos diapit Jordi Alba dan Alvaro Arbeloa.
Di tengah, pelatih Spanyol kala itu, Vicente del Bosque juga memainkan kombinasi Real Madrid-Barcelona. Sergio Busquets dan Xavi Hernandez ditemani Xabi Alonso.