Lihat ke Halaman Asli

Hadi Santoso

TERVERIFIKASI

Penulis. Jurnalis.

Hapus Luka Lama, Inikah Saatnya Inggris Mengangkat Piala?

Diperbarui: 30 Juni 2021   08:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harry Kane merayakan gol kedua Inggris ke gawang Jerman. Inggris mengalahkan Jerman 2-0 dan lolos ke perempat final Euro 2020/Foto: https://en.as.com/

"Sepak bola itu permainan yang sederhana. Sebanyak 22 pemain saling mengejar bola selama 90 menit. Dan pada akhirnya, pemain-pemain Jerman yang keluar sebagai pemenang".

Ucapan itu cukup terkenal di panggung sepak bola. Pengucapnya, mantan penyerang Timnas Inggris, Gary Lineker.

Ucapan itu mungkin luapan kekesalan top skor di Piala Dunia 1986 itu. Sebab, di era Lineker, di turnamen resmi, Inggris tidak pernah bisa menang dari Jerman.

Bahkan, ketika Lineker sudah gantung sepatu, Inggris masih kesulitan mengalahkan Jerman. Salah satu yang paling dikenang, ketika Inggris kalah dari Jerman di semifinal Euro 1996.

Kala itu, Inggris kalah adu penalti 5-6 dari Jerman setelah bermain imbang 1-1. Alan Shearer dan kawan-kawan kalah di rumah sendiri. Di Stadion Wembley. Merana.

Saya masih bisa mengenang jelas drama adu penalti yang saya lihat langsung dari layar televisi itu. Adu penalti menegangkan. Sama kuat. Sepuluh penendang bisa melaksanakan tugasnya.

Hingga waktunya penendang keenam. Anda tahu, penendang penalti keenam Inggris yang gagal adalah Gareth Southgate. Pelatih Inggris sekarang. Lantas, Andy Moller membuat Jerman menang.

Namun, hari ini, ucapan terkenal Gary Lineker itu sepertinya perlu direvisi. Sebab, Inggris akhirnya bisa mengalahkan Jerman.

Ya, dadi malam, Inggris menang 2-0 atas Jerman di Wembley pada babak 16 besar Euro 2020 (29/6). Ini merupakan kemenangan pertama Inggris atas Jerman di babak gugur sejak mereka menjadi juara di Piala Dunia 1966.

Kombinasi maut Sterling-Kane-Grealish

Menghadapi Jerman, Southgate seperti sudah tahu caranya menang. Dia memainkan skema 'tidak biasa'. Southgate memainkan skema 3-4-3 dengan melakukan sedikit perubahan dari skema di fase grup.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline