Bagi pecinta bola Indonesia, Kota Gdansk di Polandia bukanlah nama asing. Gdansk mendadak familiar bagi kita. Itu setelah pemain muda Indonesia, Egy Maulana Vikri, direkrut klub kota itu, Lechia Gdansk.
Rabu (26/5) malam waktu Eropa atau Kamis (27/5) dini hari nanti waktu Indonesia, mata pecinta bola bakal tertuju ke Stadion Energa, markas Lechia Gdansk.
Bukan untuk menyaksikan penampilan Egy bersama Lechia. Namun, demi menjadi saksi, siapa tim juara Europa League (Liga Europa) musim 2020/21. Klub Inggris, Manchester United bakal bersua tim Spanyol, Villarreal di final.
Siapa yang juara?
Ada banyak alasan untuk mengunggulkan Manchester United bakal memenangi final nanti. Bukan hanya karena materi pemain, nama besar klub, ataupun penampilan terkini mereka. Tapi, lebih karena motivasi.
Setelah empat musim paceklik gelar, MU kini sangat termotivasi untuk kembali meraih trofi. Tim Setan Merah ingin menjadikan final nanti sebagai batu pijakan untuk berburu banyak trofi di musim depan.
Dalam wawancara dengan BBC Sport, Pelatih Manchester United (MU), Ole Gunnar Solskjaer menyebut kemenangan atas Villarreal di final Europa League akan menjadi "stepping stone for a big future".
"Ini akan jadi malam besar bagi kami. Semoga ini akan menjadi awal yang besar. Batu loncatan untuk masa depan hebat," ujar Solskjaer.
Kita tahu, kali terakhir MU meraih gelar terjadi di musim 2016/17. MU yang kala itu dilatih Jose Mourinho, jadi juara Europa League usai mengalahkan Ajax Amsterdam 2-0 di Stokcholm.
Bagi Solskjaer, ini akan menjadi final pertamanya sebagai pelatih United sejak dipercaya melatih di musim 2018/19. Namun, Solskjaer tak perlu cemas. Pemain-pemainnya tidak akan demam panggung di final.
Sebab, beberapa pemain yang ikut di final di Stockholm itu masih bermain di United. Ada Paul Pogba, Marcus Rashford, Juan Mata, dan David de Gea. Plus Bruno Fernandes dan Edinson Cavani yang sudah pernah mencicipi tampil di laga final.