Pernah satu tahun bekerja di Jakarta membuat saya tahu perihal pentingnya tinggal di hunian yang nyaman dan nggak bikin hidup jadi ribet.
Hunian yang nyaman karena dekat dengan tempat kerja atau tidak jauh dengan fasilitas publik semisal stasiun. Atau karena biaya cicilan maupun sewa kontraknya tidak menyiksa pikiran.
Tanpa harus melakukan survei, saya yakin, siapa saja yang tinggal dan bekerja di kota besar, tentu ingin merasakan kenyamanan tinggal di hunian seperti itu. Baik kalangan milenial maupun pasangan muda yang baru membangun rumah tangga.
Dari pengalaman pribadi dan juga cerita teman-teman, tinggal di hunian yang nyaman, baik itu apartemen maupun rumah, bisa meningkatkan kualitas hidup kita. Plus menambah produktivitas kita dalam bekerja maupun berkarya.
Tidak percaya?
Bayangkan bila Anda memiliki rutinitas harian berangkat ngantor di pagi buta demi mengejar jadwal kereta di stasiun agar tidak terlambat tiba di tempat kerja. Penyebabnya, jarak hunian Anda dengan stasiun lumayan jauh.
Bila seperti itu, kita akan dihantui perasaan overthinking. Hidup seolah dipenuhi kecemasan.
Cemas bila bangun pagi kesiangan. Cemas bila ketinggalan kereta. Cemas bila telat tiba di kantor. Dan yang pasti, demi semua itu, waktu istirahat malam jadi berkurang. Kita rentan mengalami stress.
Bayangkan bila setiap bulan, kita harus membayar biaya cicilan apartemen atau rumah yang kelewat tinggi. Sehingga, sedikit saja yang tersisa dari gajian bulanan.
Bila seperti itu, kita tidak bisa menikmati hasil kerja. Tidak bisa menabung. Sebab, hasil kerja sebulan hanya cukup untuk membayar cicilan hunian dan kebutuhan hidup.
Memang, untuk bisa memiliki hunian yang nyaman, baik rumah maupun apartemen, tidak semudah seperti mengirim pesan via aplikasi percakapan. Tapi sebenarnya juga bukan hal yang super sulit seperti membangun candi dalam semalam.