Pagi tadi, Manchester United (MU) merasakan bahwa sekat antara gembira dan sedih memang tipis. Sangat tipis. Saking tipisnya, gembira dan sedih bisa datang beriringan. Bergantian.
Di pekan-pekan sebelumnya, MU beberapa kali merasakan betapa nikmatnya menang lewat gol di menit akhir. Ketika pertandingan sepertinya akan berakhir imbang, mereka justru mendapatkan gol kemenangan.
Seperti ketika mereka mengalahkan Wolverhampton 1-0 lewat gol Marcus Rashford di menit ke-93 pada akhir Desember 2020 lalu. Atau ketika berhasil come back usai tertinggal dua gol lantas menang 3-2 lewat gol telat Edinson Cavani saat melawan tuan rumah Southampton pada 29 November lalu.
Malah pernah, MU mencetak gol kemenangan di menit ke 90+10 saat mengalahkan tuan rumah Brighton & Hove Albion 3-2 lewat penalti Bruno Fernandes pada 26 September lalu. Bahkan, di laga itu, wasit sudah meniup peluit akhir lalalu melihat tayangan VAR lantas menunjuk penalti.
Karena sering menang lewat gol di menit akhir itu, Pelatih Ole Gunnar Solskajer lantas disebut mewarisi "Fergie Time" nya sang pelatih legendaris, Sir Alex Ferguson. Fans sungguhan MU pasti paham makna Fergie Time tersebut.
Namun, pagi tadi, Fergie Time itu justru bak menampar muka MU. Mereka merasakan betapa menyakitkan kebobolan di menit akhir ketika ditahan imbang Everton 3-3 di Old Trafford, Minggu (7/2).
Bagi MU, hasil imbang itu seperti rasa kalah. Seperti 'kemalingan' di rumah sendiri. Betapa tidak, MU sempat unggul 2-0 di babak pertama lewat gol Edinson Cavani dan gol keren Bruno Fernandes.
Namun, di awal babak kedua, pemain-pemain MU seperti belum siap masuk ke lapangan. Everton bisa menyamakan skor hanya dalam tiga menit. Abdoulaye Dacoure dan James Rodriguez mencetak gol Everton di menit ke-49 dan ke-52. Skor pun berubah jadi 2-2.
Gol pertama Everton merupakan 'hadiah' dari kiper MU, David De Gea. Dia kurang peka dengan situasi ketika memblok sepakan Dominic Calvert-Lewin. Bola justru mengarah ke Dacoure.
Padahal, andai tidak diblok De Gea, bola akan bergulir meluncur jauh ke sisi kiri pertahanan MU. Sebab, tidak ada pemain Everton yang ada di kotak penalti MU. Hanya ada Dacoure yang itupun dikawal Luke Shaw.
Di menit ke-70, giliran kiper Everton, Robin Olsen yang memberi 'hadiah hiburan' ke MU. Olsen telat membaca arah bola sundulan Scott McTominay usai meneruskan free kick Luke Shaw.