Lihat ke Halaman Asli

Hadi Santoso

TERVERIFIKASI

Penulis. Jurnalis.

Seperti Jackie Chan, Mulailah (Menulis) dari yang Paling Ringan

Diperbarui: 11 September 2020   09:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti Jackie Chan di film Karate Kid, kunci keberhasilan mengajari bocah yang hanya bermodal semangat lalu menjadi juara karate karena diawali pemahaman yang benar. Pemahaman dari hal yang paling sederhana/Foto: https://www.wsj.com/

Bagaimana caranya mengajari ilmu karate kepada seorang bocah yang sama sekali belum mengenal karate tetapi bersemangat ingin belajar?

Jackie Chan tahu jawabannya.

Aktor bela diri senior ini tidak langsung mengajari si bocah perihal 'teori-teori sulit' dalam karate. Dia tahu, cara itu malah akan membuat si bocah bingung.

Lantas, Jackie Chan mulai mengenalkan ilmu karate dari kebiasaan anak itu. Bahwa, si bocah biasa melempar jaket yang dia pakai ke gantungan baju dengan menggunakan kedua tangannya. Persis dengan gerakan melempar bola basket ke dalam keranjang.

Selama berhari-hari, setiap bocah itu datang ke rumah Jackie Chan untuk diajari karate, hanya itu yang diajarkan kepadanya. Ilmu melempar jaket ke gantungan baju.

Lama-lama, sang bocah merasa kesal. Dia yang akan tampil di turnamen karate, merasa tidak diajarkan apa-apa oleh sang guru. Sementara jadwal turnamen sudah semakin dekat.

Si anak yang awalnya bersemangat tersebut, mulai lemah semangat. Dia merasa telah membuang waktu. Bayangannya diajari karate, ternyata tidak sesuai harapannya. Dia pun lantas meluapkan kekesalannya. Tangisnya pecah diiringi rintik hujan.

Di saat itulah, sang guru membuka rahasianya. Bahwa, pelajaran melempar sweater ke gantungan baju itu sebenarnya bukan hanya iseng. Namun, itu adalah bagian dari dasar belajar karate.

Dengan rutin melempar sweater dengan kedua tangannya, tanpa sadar, si bocah telah dilatih untuk memperkuat lengan dan sikunya menjadi lebih kuat. Si bocah juga dilatih memperkuat kaki-kakinya. Itulah salah satu dasar dari belajar seni bela diri karate.

Ketika 'syarat dasar' sudah diberikan, barulah sang guru mengajarkan ilmu yang lebih tinggi. Gerakan-gerakan karate. Bahkan, mengajak sang bocah untuk 'blusukan' guna melihat langsung para master karate.

Pada akhirnya, sang bocah tidak hanya menguasai ilmu karate dan juara di turnamen itu. Mentalnya juga lebih kuat. Dari bocah usil yang merasa terintimidasi, dia berubah menjadi anak yang kuat dan berani tanpa kehilangan sisi kebocahannya. Bukan anak songong karena merasa bisa ilmu bela diri lantas mengintimidasi teman-temannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline