Lihat ke Halaman Asli

Hadi Santoso

TERVERIFIKASI

Penulis. Jurnalis.

"Blunder Receh" Varane, Ronaldo Bukan Superman, dan Nestapa Tim Tradisional Liga Champions

Diperbarui: 8 Agustus 2020   15:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Raphael Varane (kanan) membuat dua blunder receh yang berakibat tersingkirnya Real Madrid dari Liga Champions. Dini hari tadi, Madrid kalah 1-2 dari Manchester City/Foto: marca

Raphael Varane.

Pagi ini, nama bek Real Madrid ini sedang tenar. Silahkan menuliskan namanya di kolom pencarian mesin pencari Google, akan ada banyak tautan berita yang muncul.

Dan, nyaris semua berita yang muncul, mencemooh pemain berusia 27 tahun ini. Varane dianggap sebagai penyebab tersingkirnya Real Madrid dari Liga Champions dini hari tadi.

Padahal, di jajaran pesepakbola Eropa, bek tengah asal Prancis ini sebenarnya bukan bek sembarangan. Gelarnya 'segudang'.

Bayangkan, di usia 21 tahun, dia sudah juara Liga Champions bersama Real Madrid. Malah, kini dia sudah empat kali mengangkat trofi bertelinga lebar yang menjadi idaman setiap pemain di klub Eropa itu. Varane juga juara Piala Dunia 2018 bersama Timnas Prancis di usia 25 tahun.

Capaian Varane di Liga Champions dan Piala Dunia itu membuatnya dirinya istimewa. Lionel Messi saja kalah. Hanya bek Real Madrid lainnya, Sergio Ramos yang bisa menandingi pencapaiannya itu.

Dua blunder Varane, Real Madrid out dari Liga Champions

Toh, sehebat apapun Varane, dia tetap manusia. Bukan robot. Sebagai manusia dia bisa saja mengalami hari buruk di pertandingan. Dia bisa berbuat kesalahan. Bahasa sepak bolanya blunder.

Sial bagi Varane, dia justru melakukan blunder di pertandingan besar. Malah, tidak sekali, dia melakukan kesalahan fatal dua kali yang berujung lawan bisa melakukan gol.

Ya, Sabtu (8/8/) dini hari, Real Madrid kalah 2-1 dari Manchester City pada laga leg II babak 16 besar. Hasil itu membuat Madrid out dari Liga Champions usai kalah agregat 2-4. Madrid gagal lolos ke perempat final.

Sebelum laga, Varane sebenarnya menjadi harapan. Bukan hanya pelatih Zinedine Zidane dan rekan-rekan setimnya yang mengharapkan Varane jadi pelindung gawang timnya. Suporter Madrid di kolong langit ini juga punya harapan yang sama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline