Senin (3/8) siang kemarin, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) menyampaikan pengumuman penting perihal nasib penyelenggaraan Piala Thomas dan Piala Uber 2020.
BWF mengumumkan pembagian grup dari kontestan Piala Thomas dan Piala Uber 2020. Termasuk ada tim Indonesia di dalamnya. Proses pengundian ditayangkan secara langsung oleh BWF dari Kuala Lumpur, Malaysia.
Undian itu digelar tepat dua bulan sebelum Piala Thomas dan Piala Uber digelar di Aarhus, Denmark pada 3-11 Oktober 2020 mendatang. Artinya, untuk saat ini, kejuaraan beregu dua tahunan ini diproyeksikan jalan terus. Tidak dibatalkan.
Untuk Piala Thomas yang diikuti oleh 16 tim beregu putra, hasil undian menempatkan tim Indonesia berada di Grup A bersama Malaysia, Belanda, dan Inggris. Sementara untuk Piala Uber yang juga diikuti oleh 16 tim putri, tim Indonesia berada di Grup B bersama Korea Selatan, Australia, dan Malaysia.
Di Piala Thomas kali ini, tim putra Indonesia diunggulkan di tempat pertama. Di atas kertas, pesaing utama Indonesia di fase grup adalah Malaysia. Merujuk head to head di pertemuan sebelumnya, salah satunya di final beregu putra SEA Games 2019, tim Indonesia yang diunggulkan di tempat pertama, seharusnya bisa menang atas Malaysia.
Bagaimana respons tim Indonesia menyoal hasil undian tersebut ?
Melansir dari Badmintonindonesia.org, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti menyebut, jika melihat materi pemain Indonesia saat ini, Tim Piala Thomas punya peluang untuk menjuarai grup. Bahkan menjadi juara.
Menurutnya, melihat kekuatan di atas kertas, Indonesia lebih unggul dari Belanda dan Inggris. Namun, Susy mengingatkan Anthony Ginting dkk untuk tidak menganggap enteng lawan.
"Kami punya kans. Kami mau bawa pulang Piala Thomas kembali ke Indonesia. Tapi, fokus awalnya ke babak delapan besar dulu," ujar Susy.
Khusus untuk tim Uber, Indonesia harus bekerja keras untuk menjadi juara grup B. Sebab, ini grup yang lumayan berat. Tim putri Indonesia yang menjadi unggulan kelima, harus bersaing dengan Korea dan Malaysia untuk lolos ke babak berikutnya.
Kita tahu, saat ini, Korea dan Malaysia memiliki tim putri yang cukup mumpuni selain China dan Jepang.