Lihat ke Halaman Asli

Hadi Santoso

TERVERIFIKASI

Penulis. Jurnalis.

Cemas Wabah Virus Corona, PBSI Evaluasi Rencana Ginting dkk Tampil di Tiongkok

Diperbarui: 28 Januari 2020   11:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena wabah virus corona, Anthony Ginting dkk kemungkinan tidak akan berpartisipasi di Kejuaraan Badminton Asia Championsip 2020 yang rencananya digelar di Wuhan, Tiongkok, pada April mendatang. Kecuali bila lokasi BAC 2020 dipindahkan ke negara lain/Foto: Kompas.com

Wabah virus Corona yang tengah melanda Tiongkok dan mulai menyebar ke berbagai negara, ternyata berdampak pada agenda tim bulutangkis Indonesia.

Gara-gara wabah virus yang bermula dari Wuhan, Tiongkok dan hingga Minggu (26/1) kemarin sudah ada 13 negara yang mengkonfirmasi menemukan kasus virus tersebut di negaranya masing-masing, tim bulu tangkis harus mengatur ulang agenda yang sudah disusun.

Seperti pada Februari nanti, seharusnya, pemain-pemain muda Indonesia yang masuk dalam Pelatnas tingkat pratama, akan tampil di turnamen tahunan, Lingshui China Master 2020.

Menurut jadwal, turnamen BWF Super 100 ini akan digelar di Kota Lingshui, Tiongkok, pada 25 Februari hingga 1 Maret 2020 mendatang. Namun, karena wabah virus Corona, Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) memutuskan untuk menarik keikutsertaan pemain-pemain Indonesia dari kejuaraan tersebut.

Dikutip dari badmintonindonesia.org, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti menyampaikan, Indonesia sebenarnya berencana mengirim 44 pemain ke Lingshui China Masters 2020.

Mereka mayoritas pemain-pemain Pelatnas tingkat pratama yang masih berusia muda. Diantaranya pasangan ganda putra juara dunia junior 2019, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin. Lalu tunggal putra Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay. Serta pasangan ganda campuran yang dicoba dimatangkan, Ni Ketut Mahadewi Istarani/Tania Oktaviani Kusumah.

"Situasi di Tiongkok kurang kondusif. Wabah virus Corona ini kan membahayakan sekali. Kami harus menjaga pemain kami," tegas Susy Susanti.

Disampaikan Susy, sejauh ini memang belum ada travel warning dari pemerintah untuk tidak pergi ke Tiongkok. Namun, dia menegaskan lebih baik melakukan proteksi dan prevensi kepada para atlet mudanya. Karenanya, PP PBSI tidak akan nekad mengirimkan pemain ke Tiongkok.

"Ini menyangkut atlet-atlet muda kami. Jangan sampai, kalau nanti di sana sakit dan tertular, kan bahaya sekali. Kami cari aman saja, apalagi ini kan jelang olimpiade," sambung pahlawan olahraga Indonesia saat merebut medali emas Olimpiade Barcelona 1992 ini

Keputusan PP PBSI tersebut kiranya tepat. Apalagi, berkembang ada informasi  bila beberapa tim Indonesia dari cabang olahraga (cabor) lainnya yang sedang melakukan latihan di Tiongkok, sudah ditarik kembali ke Indonesia. PP cabor-cabor tersebut tidak mau menantang bahaya di Tiongkok.

Kengerian pada wabah virus corona sehingga PBSI lantas melakukan keputusan tidak biasa, memang beralasan. Dunia memang sedang panik dengan wabah virus corona yang mulai mencuat di Tiongkok pada 31 Desember 2019 lalu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline