Lihat ke Halaman Asli

Hadi Santoso

TERVERIFIKASI

Penulis. Jurnalis.

Hendra/Ahsan yang Seperti Thor di "Infinity War", Mendadak Muncul di Saat Tepat

Diperbarui: 17 November 2019   09:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hendra Setiawan (kiri) dan Mohammad Ahsan, lolos ke final Hong Kong Open Super 500. Mereka berpeluang mengulang cerita di All England Open 2019, yakni menjadi juara ketika Marcus Gideon/Kevin Sanjaya di luar dugaan kalah/Foto: badmintonindonesia.org

Apa yang paling sampean (Anda) ingat dari film laris "Avengers Infinity War" yang tayang pada 2018 lalu? Ada banyak scene menarik dari film yang lebih banyak menampilkan cerita 'berantem' sejak scene pembuka hingga akhir ini. Setidaknya bila dibandingkan dengan 'penerusnya', "Avengers End Game" yang lebih dramatis dan bisa membuat tertawa.

Salah satu scene paling menarik di film ini adalah kemunculan mendadak si "dewa petir" Thor di pertempuran akhir di Wakanda. Ketika pahlawan bumi yang tergabung dalam Avengers mulai terdesak menghadapi pasukan Thanos, Thor mendadak muncul dari langit dengan senjata barunya, stormbreaker.

Thor yang sebelumnya dianggap mati oleh pasukan Thanos setelah dihajar di scene pembuka film ini, ternyata kembali dengan kekuatan yang lebih dashyat. Karena dia, pahlawan bumi yang sempat pasrah, bisa kembali menemukan harapan menang.

Bila dikait-kaitkan, cerita kemuculan Thor di scene perang Wakanda itu persis seperti penampilan pasangan ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan yang 'terlahir kembali' di tahun 2019 ini.

Karena Hendra/Ahsan, Marcus/Kevin kini tidak lagi "dikeroyok" ganda putra negara lain

Ketika pasangan Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya selama ini seperti "berperang sendirian", Hendra/Ahsan tiba-tiba hadir. Karena Hendra/Ahsan, kini Marcus/Kevin tidak lagi 'dikeroyok' oleh ganda putra dari negara-negara lain yang gemas dengan dominasi mereka.

Ya, siapa sangka, Hendra dan Ahsan yang dianggap sudah habis karena usia, ternyata bisa 'kembali muda'. Usia mereka memang sudah senja. Hendra (35 tahun) dan Ahsan (32 tahun). Karenanya, oleh penggemar bulu tangkis, mereka dijuluki Daddies. Sang ayah yang masih hebat.

Apalagi, tahun 2018 lalu, mereka 'hanya' meraih satu gelar di Singapore Open Super 500. Itupun tidak dipandang istimewa. Lha wong ganda putra top dunia tidak ikut tampil di turnamen yang digelar Juli 2018 tersebut. Tidak ada Marcus/Kevin yang merupakan world number 1. Tak ada Li Junhui/Liu Yuchen (Tiongkok) yang kala itu jadi world number 2. Juga tidak ada Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang).

Namun, siapa sangka, di tahun 2019 ini, Hendra/Ahsan sudah meraih tiga gelar dan enam runner-up turnamen BWF World Tour. Kini, Hendra/Ahsan dan Marcus/Kevin bak sekumpulan pahlawan super yang bahu membahu mengalahkan lawan-lawan mereka.

Tentu saja, Marcus/Kevin tetap menjadi jagoan utamanya. Mereka masih pasangan nomor 1 dunia. Mereka masih pengumpul gelar terbanyak BWF World Tour dengan 8 gelar di tahun ini.

Nah, yang menarik, ketika Marcus/Kevin yang selalu jadi unggulan 1 di tiap turnamen itu di luar dugaan tersingkir, gantian Hendra/Ahsan yang tampil sebagai 'jagoannya'. Bila tahun lalu, ketika Marcus/Kevin kalah, pemain negara lain yang 'unjuk gigi'. Maka, kali ini, gelar tetap menjadi milik Indonesia karena ada Hendra/Ahsan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline