"Beberapa jam setelah kejadian, pelajar kelas 3 SD itu belum bisa melupakan musibah yang menyebabkan temannya meninggal."
Membaca kabar-kabar perihal pendidikan di Indonesia, acapkali bikin prihatin. Sisi kemanusiaan kita akan mudah terketuk. Ambil contoh ketika melihat foto betapa anak-anak berangkat ke sekolah harus melintasi jembatan rusak di atas sungai. Foto itu pernah menjadi viral di media sosial beberapa waktu lalu.
Belum lagi anak-anak yang pergi ke sekolah tanpa sepatu. Atau juga persoalan gaji guru yang belum semuanya mendapatkan honor layak. Terlebih yang statusnya masih honorer.
Ditambah lagi kabar perundungan yang acapkali terjadi di sekolah. Tentunya kita berharap kabar seperti itu tidak ada lagi karena sudah langsung ditangani oleh pemerintah.
Ketika mendapati kabar anak-anak Indonesia yang masih susah payah untuk sekadar datang ke sekolah, meski trenyuh melihatnya, tetapi kabar itu masih 'ada sisi baiknya'. Masih ada blessing in disguise.
Setidaknya, saya bisa memotivasi dua anak saya dengan adanya kabar itu. Bahwa, mereka jauh lebih beruntung karena tidak kesulitan untuk ke sekolah. Tidak seperti anak-anak yang harus menyeberangi sungai itu.
"Mereka yang ke sekolah menyeberangi jembatan rusak itu punya semangat besar untuk ke sekolah. Karena itu, kalian yang mudah saja untuk ke sekolah, harus lebih semangat belajarnya," ujar saya memotivasi mereka.
Bangunan sekolah di Pasuruan, Jawa Timur, kemarin ambruk
Namun, ketika mendapati kabar ada bangunan sekolah ambruk, itu sudah beda cerita. Sulit untuk memungut serpihan motivasi dari kabar horor seperti itu. Kita yang sekadar membaca beritanya, membayangkannya saja ikut ngeri.
Kengerian itulah yang saya rasakan ketika membaca bangunan atap kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur, ambruk pada Selasa (5/11/2019) pagi kemarin. Musibah itu mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka.
Dikutip dari Kompas.com, informasi yang dihimpun dari Polda Jatim, gedung SDN di Jalan Kyai Sepuh nomor 49, Kelurahan Gentong Kecamatan Gadingrejo itu dilaporkan ambruk pukul 08.15 WIB. Gedung tersebut dihuni empat kelas.