Ngadem alias mencari tempat yang lebih teduh, lebih nyaman dan lebih asyik untuk sekadar duduk melepas penat, tentunya menyenangkan bagi kita yang tengah menunaikan ibadah puasa Ramadan. Terlebih di siang hari ketika matahari sedang terik optimal.
Bagi sampean (Anda) yang tinggal di Surabaya dan sekitarnya, ngadem tidak hanya bisa dilakukan di dalam pusat perbelanjaan (mal), ruang kerja yang ber-AC ataupun di rumah. Ngadem juga bisa di ruang terbuka. Dan memang, Surabaya terkenal memang taman dan ruang terbuka hijau yang teduh, sejuk dan asri. Salah satu yang paling menarik adalah mini agrowisata.
Lokasi mini agrowisata tersebut terletak di belakang kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemerintah Kota Surabaya. Tepatnya di Jalan Pagesangan 2 no 58 Surabaya. Untuk datang ke sana, sebagai tetenger (penanda) paling mudah adalah Masjid Nasional Al-Akbar. Jaraknya cukup dekat dengan masjid megah berkubah hijau muda ini. Bila kita datang dari arah depan masjid, kita tinggal belok kanan lantas mengikuti jalan.
Apa yang istimewa dari mini agrowisata di Surabaya ini?
Bila menjejakkan kaki di sana, sejauh mata memandang, pandangan kita akan diteduhkan oleh hamparan tanaman hijau yang tentu saja nyaman untuk tempat ngadem. Bahkan, berbeda dengan kebanyakan ruang terbuka hijau di Surabaya, mini agrowisata menawarkan pengalaman berwisata sembari belajar tentang pertanian, khususnya pertanian terpadu.
Menariknya, meski namanya mini, tetapi lahannya cukup luas, 8.000 meter. Mini agrowisata ini telah mengadopsi sistem pertanian terpadu yang menggabungkan kegiatan pertanian, perikanan dan peternakan dalam satu lahan.
Pada aspek pertanian, kita bisa mendapati berbagai macam tanaman bunga, toga, buah dan sayuran yang ditanam dalam beberapa media berbeda. Ada yang ditanam di dalam pot, di lahan tanah, bahkan ada pula yang menggunakan metode hidroponik. Salah satu tanaman buah yang menjadi ciri khas di mini agrowisata adalah labu botol. Buah yang jarang ditemukan di Surabaya ini dapat dijumpai bergelantungan membentuk semacam lorong.
Kita juga mendapati budidaya macam ternak seperti ayam petelur, kelinci dan kambing jawa maupun kambing ettawa. Ada juga burung hantu dan burung merak yang membuat mini agrowisata ini seperti kebun binatang mini.
Termasuk juga budidaya ikan nila, gurami dan lele. Bahkan, bagi pengunjung yang tengah merasakan pegal-pegal, ada terapi ikan di kolam khusus yang berada di bagian depan mini agrowisata yang dikemas berpetak-petak.
Menariknya, bila sampean berkunjung ketika masa panen, biasanya hasil panen pertanian maupun peternakan sering dibagikan kepada pengunjung maupun warga sekitar. Bahkan pengunjung dipersilahkan untuk meminta bibit ikan atau tanaman secara cuma-cuma.
Jadi jujugan murid PAUD Hingga Mahasiswa