Lihat ke Halaman Asli

Hadi Santoso

TERVERIFIKASI

Penulis. Jurnalis.

"Bercermin" dari Cara Kita Mengasuh Anak

Diperbarui: 1 November 2018   08:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pola asuh anak, sangat berpengaruh terhadap karakter anak/Foto: Deweezz.com

Apakah sampean (Anda) pernah mengamati bagaimana kemampuan anak Anda dalam bergaul dan bersosialisasi dengan teman-teman di lingkungan baru? Lalu, dari hasil pengamatan tersebut, apakah anak sampean pemalu, pendiam, kurang percaya diri atau malah mudah bergaul dan sangat percaya diri?  

Kenapa sikapnya bica bermacam-macam begitu?

Ternyata, kemampuan anak dalam bersosialisasi dengan lingkungannya ini tidak lepas dari pola pengasuhan anak-anak di rumah. Bahwa pola pengasuhan orang tua terhadap anak-anak nya di rumah, akan berpengaruh besar pada kemampuan anak ketika bersosialisasi di lingkungannya.

Beberapa waktu lalu, saya mengobrol dengan Satir Family Therapist perihal pola pengasuhan anak. Namanya John Mantofa. Alumnus Satir Institute of The Pacific, Vancouver, Kanada ini mengatakan, bila seorang anak diasuh orang tuanya, akan berdampak besar terhadap perkembangan anak sebagai individu.

Menurut dia, berdasarkan ajaran psikolog Dr Kevin Leman, ada empat jenis pola asuh anak dan masing-masing memiliki dampak tersendiri bagi anak, kelak ketika mereka tumbuh dewasa dan hidup di lingkungan baru. Keempat tipe itu yakni tipe otoriter, tipe permisif, tipe pengkritik, dan tipe otoritatif.

Dari mengobrol sekitar 30 menit tersebut, selain paham tentang empat jenis pola pengasuhan anak, saya juga bisa "bercermin" perihal pola mana yang selama ini saya terapkan dalam mengasuh anak.  

Nah, karena hasil obrol-obrol ringan tersebut menurut saya penting untuk diketahui oleh lebih banyak orang tua yang tengah mengasuh anak, tidak ada salahnya bila membagikannya melalui tulisan di "rumah" ini.

Dari keempat pola pengasuhan anak tersebut, tipe pertama adalah orang tua otoriter. Orang tua jenis ini mendidik anaknya secara keras, mendasarkan segala sesuatu dari hukum/aturan. Pendekatan mereka dalam mengasuh anak berorientasi kepada hasil dengan cara "harus sekarang dan harus menggunakan caraku". Dampaknya bagi anak yang memiliki orang tua otoriter, mereka akan tumbuh menjadi pemberontak dan berusaha untuk bebas dari otoritas.

Menurut pak John, anak-anak yang memiliki orang tua otoriter juga akan menjadi sangat pendiam. Mereka dengan mudah masuk ke dalam perkelahian, pertengkaran dan bisa menjadi sangat kasar.

"Mereka juga akan sulit berpikir secara mandiri, kurang kreatif dan melihat segala sesuatu secara hitam atau putih. Serta, mereka akan mengandalkan orang lain untuk membuat keputusan bagi mereka," terang John.

Lalu, tipe kedua adalah orang tua permisif. Pola asuh permisif ini berkebalikan dengan tipe otoriter. Orang tua yang permisif akan memanjakan anak-anaknya dengan membiarkan mereka melakukan apapun yang diinginkan tanpa mengajari makna bertanggung jawab atas tindakan mereka. Alasan orang tua karena terlalu sayang pada anak-anaknya. Pola asuh seperti ini bisa menjadi bencana bagi anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline