Lihat ke Halaman Asli

Hadi Santoso

TERVERIFIKASI

Penulis. Jurnalis.

Menyoal Hasil "Undian Maut" Pemain-pemain Indonesia di Denmark Open 2018

Diperbarui: 16 Oktober 2018   17:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anthony Sinisuka Ginting dan Jonathan Christie dalam sesi latiha Denmark Open 2018| badmintonindonesia.org

Menjadi netizen yang doyan meninggalkan jejak digital di kolom-kolom komentar itu harus cerdas. Minimal, dia paham perihal tema yang sedang dia komentari. Bila komentarnya asal njeplak, bersiaplah dia menjadi sasaran "auto bully".  

Nasib jadi sasaran cemoohan sesama netizen itulah yang dialami seorang warganet penyuka bulutangkis. Saya lupa namanya. Ceritanya begini, ketika turnamen China Open 2018 dimulai pada 18 September 2013, dia menyoroti hasil drawing (undian) yang mengharuskan beberapa pemain Indonesia harus saling berhadapan di babak-babak awal. Salah satunya ganda putra Marcus Gideon/Kevin Sanjaya yang bertemu Wahyu Nayaka/Ade Yusuf.

Dia lantas 'bersikap bijak' dengan menulis kalimat begini. "Undiannya jelek. Pemain-pemain Indonesia harus saling ketemu di babak awal. Ini sepertinya strategi tuan rumah agar banyak pemain Indonesia yang out karena mereka takut bertemu pemain-pemain Indonesia".

Sekilas, tulisan itu kritis. Keren. Namun, bagi pecinta bulutangkis, kalimat itu salah kaprah sehingga jadi sasaran nyinyiran sesama netizen yang lantas menuliskan kalimat skak mat "BL (Badminton Lover) baru ya?"

Karena memang, untuk undian turnamen bulutangkis sekelas BWF World Tour, tidak ada campur tangan tuan rumah. Aturannya, pemain rangking 8 besar BWF tidak akan saling bertemu di babak awal. Kalaupun ada pemain Indonesia ataupun pemain negara lainnya yang harus saling berhadapan, itu murni hasil drawingnya karena pemain satunya rangking unggulan dan satunya di luar unggulan. Sesederhana itu. Dan, kita pun tinggal bilang "bagaimana lagi".

Nah, ilustrasi nyinyir pada hasil undian itu seperti pas untuk kembali diangkat merujuk pada 'ketidakberuntungan' beberapa pemain Indonesia di Denmark Open 2018 yang akan dimulai, Selasa (16/10/2018) hari ini. Hasil undian mengharuskan beberapa pemain Indonesia langsung bertemu lawan tangguh di putaran pertama. Siapa saja?

Di tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting harus kembali bertemu juara dunia 2018 asal Jepang, Kento Momota. Meski berstatus juara China Ope n2018 (di final mengalahkan Momota), tidak membuat Ginting masuk unggulan di Denmark Open. Karenanya, dia langsung bertemu Momota yang menjadi unggulan 2. Pertemuan ini sekaligus memperpanjang rivalitas mereka seperti saya tulis sebelumnya.

Beda Ginting, beda Jonatan Christie dan Tommy Sugiarto yang mendapatkan undian yang biasa saja. Jonatan akan bertemu pemain Hongkong, Vincent Wong Wi Ki yang pernah ia kalahkan di Asian Games 2018 lalu. Sementara Tommy bertemu pemain Inggris, Rajiv Ouseph. Tapi awas, Jojo wajib waspada karena tahun lalu Wong Wi Ki bisa menembus semifinal Denmark Open 2017.

Hasil undian berat juga dirasakan ganda putra Indonesia. Pasangan Wahyu Nayaka/Ade Yusuf yang akhir pekan kemarin menjadi juara di turnamen Dutch Open 2018, langsung bertemu lawan 'kelas berat'. Wahyu/Ade bertemu ganda Tiongkok juara dunia 2018, Li Junhui/Liu Yuchen. Ganda yang dijuluki "duo menara" karena postur mereka yang menjulang ini diplot sebagai unggulan 2.

Sementara pasangan Berry Angriawan/Hardianto bertemu ganda Denmark unggulan 6, Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding. Bahkan, Marcus/Kevin yang menjadi unggulan 1, juga bertemu lawan tangguh. Yakni ganda Tiongkok yang tengah melejit, He Jiting/Tan Qiang. 

Marcus/Kevin pernah kalah dari He/Tan di perempat final Malaysia Open 2018 pada akhir Juni lalu. Namun, Marcus/Kevin lantas membalasnya di semifinal Japan Open 2018 pada pertengahan September lalu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline