Anda fans nya Manchester United? Anda punya alasan untuk bersuka ria. Memang, dalam klasemen Liga Inggris hingga pekan ke-18, United masih berada di luar wilayah empat besar yang masih jadi target minimal. Tim Setan Merah ada di posisi 6 dengan 33 poin, tertinggal empat poin dari tim peringkat 4 Arsenal (37 poin) dan teraut 13 poin dari pemuncak klasemen Chelsea (46 poin).
Namun, bukan klasemen itu yang jadi alasan fans United bersuka ria. Tapi, penampilan anak asuh Jose Mourinho yang kini mulai konsisten meraih kemenangan. Di empat laga terakhir Liga Inggris, United selalu menang. Dimulai kemenangan 1-0 atas Tottenham (11/12), lalu menang 1-2 atas tuan rumah Crystal Palace (15/12), menang 0-2 atas tuan rumah West Bromwich Albion (18/2). Terakhir, unggul 3-1 atas Everton pada laga Boxing Day, Senin (26/12) tadi malam. Ya, United meraih quattrick kemenangan.
Empat kemenangan beruntun ini menjadi raihan terbaik Jose Mourinho sejauh ini di United. Sebelumnya, dia sempat menorehkan tiga kemenangan beruntun di awal kompetisi. Itu yang terbaik. Lantas, menjelma menjadi tim labil yang seolah lupa cara meraih kemenangan.
Empat kemenangan beruntun itu juga mengubah status United yang sempat dijuluki sebagai tim spesialis hasil imbang. Sebelum ini, tim kolektor gelar Liga Inggris terbanyak ini rajin memberi kado pahit untuk para fans nya dengan hasil imbang. United sempat meraih hat-trick draw. Yakni main 1-1 dengan Everton (4/12), serta 1-1 dengan West Ham United (27/11) dan 1-1 melawan Arsenal (19/11). Laga melawan West Ham dan Arsenal itu bahkan dimainkan di Old Trafford, teater yang harus nya jadi panggung hiburan bagi fans mereka. Atas hasil imbang beruntun itu, klaim julukan Mourinho sebagai The Special One, diplesetkan jadi The Special One Point.
Lalu, apa yang membuat United nya Mourinho bisa move on dari hasil imbang dan kini terus menang? Ada banyak jawaban yang bisa dimunculkan. Anda bisa memunculkan kembali tajamnya Zlatan Ibrahimovic sebagai jawaban. Termasuk juga solid nya lini belakang Tim Setan Merah.
Namun, jawaban yang merupakan episentrum dari semua jawaban itu adalah: Mourinho telah menemukan formasi idaman nya di United. Orang Portugal yang sudah dua kali juara Liga Champions ini telah menemukan 11 pemain atau juga 14 pemain yang dia percaya tampil di setiap pertandingan. Dan, dia butuh 14 pekan untuk akhirnya percaya pada 14 pemain pilihannya itu. Kok 14 pemain?
Bila kita mengamati starting XI yang dimainkan Mourinho dalam empat laga berbuah kemenangan itu, ada beberapa kesamaan. Kesamaan yang juga bisa disebut sebagai skema paten Mourinho. Dia tidak lagi kebingungan memilih pemain di posisi A atau B seperti yang terlihat dalam periode Oktober dan November lalu.
Apa saja kesamaan itu? Pertama, Mourinho sudah pakem memainkan skema main 4-3-3. Skema ini yang ternyata membuat United bisa bermain lebih seimbang dalam menyerang dan bertahan. Bukan skema 4-2-3-1 yang dulu sempat dicoba nya.
Kedua, posisi ‘menara kembar’ di pusat pertahanan, sudah paten jadi milik Phil Jones dan Marcos Rojo. Dalam empat laga, Rojo dan Jones selalu jadi starter. Tidak ada lagi nama Chris Smalling yang kini lebih sering duduk di bangku cadangan. Eric vailly yang sempat cedera, juga tak lagi dimainkan di posisi ini. Kalaupun ada perubahan adalah posisi wing back. Kecuali Antonio Valencia di posisi kiri yang hanya sekali diganti Bailly, posisi kanan acapkali berganti dari Matteo Darmian ke Daley Blind.
Ketiga, Mourinho juga sudah memilih pemain tengah nya. Posisi tiga gelandang tengah sudah menjadi milik Michael Carrick, Ander Herrera dan Paul Pogba. Dalam empat laga, tiga nama ini sudah tidak diutak-atik lagi. Carrick sebagai penyeimbang di tengah, diapit Herrera dan Pogba yang mobile bergerak. Tidak ada lagi nama Marouane Fellaini yang sempat main di laga-laga dulu.
Dan keempat, di lini depan, posisi Zlatan sebagai target man tidak berubah. Posisi yang masih fleksibel adalah dua penyerang sayap pengapit Zlatan. Posisi itu kadang diisi Jesse Lingard atau Wayne Rooney di kiri dan Juan Mata atau Henrikh Mkhitaryan di kanan. Hebatnya, siapapun pengapit nya, Zlatan bisa menemukan kembali ketajamannya. Dia bikin empat gol dalam empat laga.