Awal Agustus lalu, saya berhasil meyakinkan beberapa orang kawan untuk bergabung di Kompasiana. Tidak mudah. Beberapa “jurus” harus saya keluarkan agar beberapa kawan yang pekerjaannya menulis itu, mau bergabung. Dari peluang tulisan kita dibaca pecinta tulisan se-Indonesia, hingga banyaknya ragam informasi yang bisa didapat.
Juga perihal banyaknya kompetisi menulis yang tersedia di Kompasiana. Jawaban adanya “blog competition” yang menawarkan hadiah duit jutaan itu sekaligus menjawab pertanyaan sang kawan “apakah menulis di Kompasiana itu dapat duit’. Dan setelah mengisi akun pendaftaran, satu dua kawan itupun kini punya akun di Kompasiana. Saya juga sempat membaca postingan beberapa tulisan mereka.
Nah, kemarin, saya kembali bertemu dengan beberapa kawan itu. Ada yang mengaku kesulitan untuk bisa mengunggah tulisan setiap hari. Ada pula yang cerita, tulisannya sepi pembaca. Sedikit saja yang mau melirik tulisan mereka. Kabar buruknya, karena sepi nya pembaca itu membuat semangat mereka untuk aktif di Kompasiana, tidak lagi sebesar ketika mendaftar dulu.
Pertanyaannya, apakah tujuan menulis itu memang agar dibaca banyak orang? Ataukah yang penting membagikan informasi dengan menyajikan yang terbaik dari yang kita tahu tanpa berpikir berapa jumlah pembaca dan penilai? Lalu, ketika tulisan kita sepi pembaca, bagaimana caranya agar tulisan kita dilirik pembaca? Ini beberapa cara agar tulisan kita “dilirik” pembaca.
1.Teruslah Menulis
Sebagai pendatang baru, memang tidak mudah untuk meyakinkan pembaca agar mau “mampir” membaca tulisan kita. Butuh usaha lebih. Tetapi, yakinlah bahwa itu sejatinya hitungan waktu.
Namun, yang terpenting adalah tetap rutin menulis. Bukannya sekali menulis lantas menghilang berhari-hari (tidak menulis lagi). Sebab, dengan terus menulis, dengan rajin mengunggah tulisan, lama-kelamaan, nama Anda juga akan dikenal. Lama-lama, orang juga akan penasaran membaca tulisan Anda.
2. Menulis Tema yang Disukai
Setiap orang pastinya punya ketertarikan pada satu atau dua bidang. Ada mungkin suka membaca apa saja atau mengetahui informasi tentang segala hal. Tetapi, akan ada satu dua hal yang lebih menarik bagi Anda. Dan karena menganggapnya menarik, Anda akan meluangkan waktu lebih untuk membaca atau mengikuti informasi nya.
Contohnya bila Anda suka berita politik, ketika membaca surat kabar, Anda pastinya akan lebih dulu membaca berita politik dibanding berita lainnya. Atau, ketika menonton tayangan berita di televisi, berita politik akan menjadi yang terpenting untuk Anda ikuti dibanding berita lainnya. Atau, bila Anda menyukai sepak bola, maka ketika membaca koran, maka halaman sepak bola yang akan Anda baca pertama kali. Segala hal tentang sepak bola akan membuat Anda penasaran. Jika begitu, mulailah menulis dari situ.
Mengapa menulis yang disukai? Karena menulis hal yang disukai itu akan terasa lebih mudah dan menyenangkan. Dengan menulis hal-hal yang Anda kuasai, Anda pun bisa menuliskannya “dengan hati”. Dan, karena rajin mengikuti perkembangan informasi Anda akan punya kedalaman wawasan di bidang itu. Sehingga, tulisan Anda akan lebih menawarkan kualitas untuk dibaca.