Lihat ke Halaman Asli

Hadi Santoso

TERVERIFIKASI

Penulis. Jurnalis.

Semoga, Tradisi Emas Bulutangkis “Hidup Lagi” di Olimpiade Rio 2016

Diperbarui: 9 Agustus 2016   15:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim Bulu Tangkis Indonesia akan memulai laga perdana di Olimpiade Rio 2016 pada 11 Agustus mendatang| Sumber: Badminton Indonesia

Kejutan adalah hal menakjubkan yang terjadi di pertandingan olahraga. Karena kejutan, olahraga terhindar dari kata membosankan. Kejutan itupula yang membuat event olahraga sebesar Olimpiade, menjadi lebih menarik. Ketika para atlet yang tidak diunggulkan, bisa mengalahkan unggulan.

Namun, rasanya tidak ada yang mengira, kejutan itu terjadi begitu cepat di cabang olahraga tenis di Olimpiade Rio 2016. Sebuah kejutan yang teramat besar. Unggulan pertama yang juga petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, langsung tersingkir di babak pertama. Dia dikalahkan petensi Argentina, Juan Martin del Potro. Ini kekalahan pertama Djokovic di babak pertama kejuaraan apapun sejak Januari 2009. Saking pahitnya kekalahan itu, Djokovic sampai menangis ketika meninggalkan lapangan.

Kejutan besar juga terjadi pada ganda putri. Pasangan unggulan nomor satu asal Amerika Serikat, Serena dan Venus Williams juga tumbang pada babak pertama. Mereka dikalahkan Lucie Safarova/Barbora Strycova dari Republik Ceko.

Kejutan yang sungguh mengejutkan di cabor tenis itu semoga saja tidak terjadi di beberapa nomor bulu tangkis--cabor yang selama ini menjadi harapan Indonesia untuk merebut emas. Saya sebut beberapa nomor karena pebulutangkis kita di nomor ganda putra dan ganda campuran, di atas kertas punya peluang membawa pulang medali emas.

Semoga saja, pebulutangkis terbaik kita seperti Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (ganda putra), Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto, tidak bernasib seperti Serena dan Venus Williams. Semoga saja, trio pasangan yang pernah juara All England ini, bisa mulus melaju ke final. Tentunya tak sekadar di final, tetapi bisa membawa pulang medali emas.

Konteks kejutan itu saya harapkan terjadi di nomor tunggal putra dan tunggal putri. Siapa tahu, Tommy Sugiarto bisa mengikuti jejak Taufik Hidayat dan Alan Budikusuma yang meraih emas pada 2004 dan 1992. Siapa tahu, Linda Wenifanetri di tunggal putri bisa mengikuti jejak Mia Audina yang melaju ke final Olimpiade Atlanta 1996. Atau malah menyamai Susi Susanti di Olimpiade Barcelona 1992.

Semoga juga, kejutan besar akan dibuat pasangan ganda putri kita, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari. Siapa tahu, keduanya bisa mengulang prestasi ketika meraih emas di Asian Games 2014 di Korea Selatan.

Kamis (11/8) besok, pebulutangkis Indonesia akan memulai perjuangan di arena Riocentro–Pavilion 4, Rio de Janeiro, Brasil. Pertandingan akan dibuka dengan babak penyisihan grup. Di sektor tunggal, hanya para juara grup yang berhak untuk lolos ke babak 16 besar. Sementara di sektor ganda, juara dan runner-up grup akan melaju ke babak perempat final.

Sejak bulutangkis di pertandingkan di Olimpiade pada 1992, Cabor tepok bulu ini menjadi harapan Indonesia untuk meraih medali. Pada 1992 di Barcelona, Indonesia meraih dua emas lewat Susi Susanti dan Alan Budi Kusuma, juga dua perak atas nama Ardy B Wiranata dan Eddy Hartono/Ruddy Gunawan. Lalu di Olimpiade 1996 Atlanta, Indonesia membawa satu medali emas lewat Ricky Subagja/Rexy Mainaky dan satu perak lewat tunggal putri Mia Audina. Juga dua perunggu lewat Susi Susanti dan pasangan ganda putra, Antonius Ariantho/Denny Kantono.

Di Olimpiade 2000 Sydney, Candra Wijaya/Tony Gunawan meraih emas dan Hendrawan meraih perak. Lalu, pada 2004 di Athena, Taufik Hidayat meraih emas, lalu Sony Dwi Kuncoro serta ganda putra Eng Hian/Flandy Limpele meraih perunggu. Di Olimpiade 2008, Indonesia membawa satu emas lewat Markis Kido/Hendra Setiawan.

Tradisi medali Indonesia di Cabor bulutangkis, terhenti pada Olimpiade 2012 London. Tak satupun pebulutangkis Indonesia yang mampu lolos ke semifinal. Bagaimana di Olimpiade Rio 2016?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline