Bak kisah Musashi si pendekar berpedang kayu yang karena semangat dan kegigihannya, mampu mengalahkan Kojiro si pendekar samurai. Itu ungkapan yang tepat untuk menggambarkan sukses Leicester City juara Premier League musim 2015/16 lalu. Jelang bergulirnya Liga Inggris musim 2016/17 pekan depan, “sang Musashi” yakin, mereka akan kembali bisa mengalahkan “Si Kojiro”.
Keyakinan itu disampaikan kapten Leicester, Wes Morgan. Menurutnya, Leicester bisa kembali membuat kejutan seperti musim lalu. Dia yakin, tim nya bisa mempertahankan gelar juara Liga Inggris yang tentunya membalik prediksi yang ada.
“Musim lalu, tak satupun berpikir itu (Leicester juara) mungkin, tetapi kami melakukannya. Jadi mengapa tidak musim ini? Kami juara bertahan, kami peercaya diri dan kami tahu kualitas yang kami miliki,” ujar Wes Morgan.
Memang, tak ada yang mengira, Leicester bisa juara di kompetisi paling ketat di Eropa di mana “uang adalah segalanya”. Bahwa tim yang punya kekuatan uang dan bisa membeli “kaki-kaki mahal”, berpeluang besar juara. Leicester hanya diunggulkan 5000/1 untuk bisa juara. Yang terjadi, Leicester nyatanya bisa juara.
Kali ini, rasanya ada banyak orang yang juga meragukan ucapan Wes Morgan itu. Rasanya, sedikit saja yang meyakini tim berlogo Rubah ini bakal bisa mempertahankan gelarnya ketika tim-tim pesaing sudah menambah kekuatan. Kalau sekadar percaya Leicester bisa bersaing di papan atas, mungkin masih mudah untuk mempercayai nya. Tetapi untuk bisa juara lagi, rasanya sangat susah.
Setidaknya ada empat hal yang menjadi alasan, Leicester City akan kesulitan mempertahankan gelarnya. Empat hal yang bisa “membunuh harapan” Leicester. Empat hal yang beberapa diantaranya sudah terlihat dan beberapa lainnya bisa diprediksi karena merupakan kenormalan yang umum terjadi.
Pertama, tim-tim papan atas Liga Primer usai “kekalahan telak” (karena kalah bersaing dari tim non unggulan) mereka musim lalu, kali ini terlihat sangat serius mempersiapkan diri menyambut musim 2016/17. Bukan hanya dari geliat di bursa transfer pemain dan pelatih. Tetapi juga rentetan hasil apik selama pramusim.
Runner up musim lalu, Tottenham Hotspur yang membeli top skor Liga Belanda, Vincent Janssen terlihat sangat siap menyambut Everton di laga perdana. Akhir pekan kemarin, anak asuh Maurico Pocchettino ini menang telak 6-1 atas Inter Milan di laga uji coba.
Lalu, Arsenal sudah mendatangkan bintang Timnas Swiss Granit Xhaka dan masih berupaya mendatangkan nama-nama besar. Manchester City kini ditangani pelatih kharismatik, Pep Guardiola plus telah mendatangkan beberapa pemain anyar seperti Ilkay Gundogan, Leroy Sane dan Nolito.
Sementara Chelsea dan Liverpool yang tidak akan tampil di Eropa, juga meraih hasil-hasil bagus dalam laga pramusim. Liverpool menghajar Barcelona 4-0 lewat penampilan apik pemain barunya Saido Mane. Dan Chelsea di bawah Antonio Conte, menang 4-2 atas Werder Bremen juga 3-1 atas AC Milan.
Dan, bukan hanya karena tim-tim pesaing berbenah serius, gambaran susahnya Leicester untuk mempertahankan gelarnya, juga karena tren penampilan mereka yang terlihat menurun. Peran besar N’Golo Kante yang merapat ke Chelsea, terlihat belum tergantikan di lini tengah. Itu terlihat ketika Leicester City begitu kepayahan selama pra musim.