Pernah dengar nama Steven Caulker? Wajar bila kita jarang mendengar nama ini. Namanya memang kurang populer di Liga Inggris. Namun, bagi Juergen Klopp, saat ini, Steve Caulker adalah sosok yang "very important". Sebutan 'pemain penting' itu disematkan Klopp setelah berhasil meminjam bek tengah 24 tahun ini dari klub Queens Park Rangers.
Klopp memang tengah pening. Dia pusing memikirkan kondisi pertahanan timnya. Bayangkan, pelatih Liverpool ini kini tak punya stok bek tengah. Semua 'palang pintu' nya cedera. Dua bek tersisa, Dejan Lokvrends dan Kolo Toure menyusul Martin Skrtel dan Mamadou Sakho masuk meja perawatan. Kondisi itu memaksa Klopp memainkan Jose Enrique, seorang bek kiri sebagai bek tengah saat Liverpool bermain 2-2 melawan Exeter di Piala FA akhir pekan kemarin.
Repotnya, ketika kabar duka menghantui lini belakangnya, Liverpool justru dihadapkan pada 'jadwal maut" di Liga Primer. Tengah pekan ini (dini hari nanti), Si Merah kedatangan 'tamu agung': Arsenal yang kini memuncaki klasemen. Dan Minggu (17/1) nanti, Liverpool akan menjamu sang rival abadi, Manchester United.
[caption caption="Juergen Klopp Butuh Solusi Dadakan di Pertahanan kala Menjamu Arsenal/Daily Mail"][/caption]Maka, sembari berharap Sakho dan Toure yang berangsur pulih, Caulker yang meski bukan figur terkenal tapi punya cukup pengalaman di EPL, diharapkan Klopp bisa jadi solusi dadakan guna menambal kebocoran lini belakang.
"Empat pekan lalu, semua bek tengah kami dalam kondisi fit. Namun, segalanya kemudian berubah. Kami menemukan Steve Caulker. Kami yakin, dengan pengalamannya, dia jadi solusi terbaik bagi kami," ujar Klopp.
Koran Inggris, Daily Mail, memasang foto wajah tegang Klopp kala memimpin anak asuhnya berlatih jelang meladeni Arsenal. Tidak ada tawa khas Klopp seperti yang seringkali ia pertontonkan kala jumpa pers. Apalagi, masalah Klopp bukan hanya di lini belakang. Dia juga tidak bisa memainkan pemain kesayangannya, Philippe Coutinho yang digotong karena cedera ketika Liverpool menang 1-0 atas Stoke di Piala FA 6 Januari lalu.
[caption caption="Steven Caulker, solusi Liverpool ?/Daily Mail"]
[/caption]
Dengan seabreg masalah di timnya, Klopp pun menyebut sulit untuk mengimbangi permainan ball possession ala Arsenal. Dia menyebut Liverpool tidak akan bisa menang bila ingin bermain mendominasi penguasaan bola. "Untuk menang, kami harus bermain pragmatis," ujarnya.
Toh, bukan Klopp namanya bila ia takut. Bukankah sejak datang ke Inggris, Klopp justru mampu memenangi laga-laga besar. Faktanya, Liverpool bisa memecundangi Chelsea 3-1 di London, menghajar Manchester City 4-1 di Manchester dan meruntuhkan kokohnya tembok Leicester City lewat kemenangan 1-0 di Anfield. Apalagi, Si Merah butuh menang untuk naik dari posisi 8.
"Sangat menyenangkan untuk mencari cara bagaimana menghentikan mereka menang di sini. Ini yang saya sukai dari pekerjaan ini," kata pelatih 48 tahun ini.
Tegang di Liverpool, santai di Arsenal. Daily Mail memperlihatkan sesi latihan Arsenal di London Colney, dihiasi wajah berseri-seri Petr Cech dan kawan-kawannya. Arsenal memang tengah buncah. Mereka kini memimpin klasemen dengan 42 poin, unggul dua poin dari peringkat dua, Leicester City dan tiga poin dari Manchester City. Dibanding musim-musim sebelumnya, prospek Arsenal untuk menjadi juara liga, kali ini terlihat lebih menjanjikan.