Lihat ke Halaman Asli

Hadi Santoso

TERVERIFIKASI

Penulis. Jurnalis.

Mourinho dan Chelsea; Cinta Sejati yang Dikhianati

Diperbarui: 18 Desember 2015   11:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan tanyakan, siapa klub yang paling dicintai Jose Mourinho. Jawabannya sudah terang benderang: Chelsea. Bukan FC Porto atau Inter Milan yang pernah dibawanya jadi juara Liga Champions. Bukan pula Real Madrid yang kabarnya kembali berminat merekrutnya.

Pekan lalu, ketika media menyebar rumor Real Madrid berminat mengontrak Mourinho sebagai pengganti Rafael Benitez, pria Portugal ini hanya berujar kalem, “keinginan saya hanya bertahan di Chelsea untuk tiga tahun ke depan sesuai kontrak”.

Mourinho memang pernah berujar, harapan terbesarnya ketika kembali melatih The Blues pada 2013 lalu adalah menjadi "Sir Alex Ferguson" nya Chelsea. Dia ingin lama melatih Chelsea. Dia ingin meraih banyak trofi dan pensun di Chelsea.

Namun, apa mau dikata, dua hari usai kekalahan dari Leicester City (15/12) yang membawa Chelsea ada di bibir zona degradasi, keinginan Mourinho itu bak memeluk bulan, tak kesampaian. Dini hari tadi, Chelsea resmi mengakhiri relasi nya dengan Mourinho. Ini seperti ulangan 2007 lalu. Ya, untuk kali kedua, Mourinho diputus cinta oleh Chelsea. 

"Chelsea Football Club and José Mourinho have today parted company by mutual consent. All at Chelsea thank José for his immense contribution since he returned as manager in the summer of 2013”.

Begitu bunyi “surat PHK” yang diberikan Chelsea untuk Mourinho. Pelatih paling sukses dalam sejarah 110 tahun Chelsea ini out hanya tujuh bulan setelah membawa klub London itu juara Liga Inggris musim 2014/15.

[caption caption="Mouirnho kembali berpisah dengan Chelsea/Daily Mail"][/caption]

Ya, Chelsea akhirnya membuat keputusan yang sejatinya sudah bisa ditebak sejak beberapa pekan lalu, imbas dari penampilan ancur-ancuran Chelsea musim ini. Langit memang begitu hitam pekat memayungi Chelsea musim ini. Semuanya berjalan buruk.
Dari mulai gegeran Mourinho dengan dokter tim Eva Carneriro, serangkaian kekalahan memalukan, hingga ujung-ujungnya ada indikasi pengkhianatan pemain. Beberapa pemain Chelsea dituding hanya main setengah hati. Bahasa kasarannya: pemain ingin Mourinho dipecat. Yang terlihat kentara adalah anjloknya performa Eden Hazard, sang bintang utama Chelsea. 

Puncaknya adalah kekalahan 1-2 atas Leicester City itu. Mourinho blak-blakan menyebut dirinya dikhianati. Paramaternya, beberapa hari sebelum pertandingan, Mourinho sudah mempersiapkan timnya untuk menangkal serangan balik cepat khas Leicester. Dia memutar video rekaman klub berlogo serigala itu dan ditonton para pemain. Pergerakan Jamie Vardy dan Riyad Mahrez jadi fokus utama. Tidak hanya mempelajari, Mourinho juga menyiapkan simulasi agar para pemainnya siap. Toh, pemain-pemain Chelsea nyatanya masih melakukan kesalahan yang telah diperkirakan. Dari tayangan terlihat seolah-olah bek-bek Chelsea “tertidur” ketika Vardy dan Mahrez mencetak gol. 

“Saya merasa pekerjaan saya dikhianati,” ujar Mourinho.

Padahal, di akhir musim lalu, Mourinho dieluk-elukkan sebagai manajer tersukses Chelsea. Padahal, ketika datang kembali ke Chelsea pada 2013 silam usai dipecat Real Madrid, pemain dan fans Chelsea seperti mendapatkan kembali cintanya yang sempat hilang. Kala itu, Mourinho pun sangat bahagia bisa kembali ke pelukan cinta sejatinya meski ia sempat diisukan akan mengisi posisi Sir Alex Ferguson yang pensiun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline