Lihat ke Halaman Asli

Hadi Santoso

TERVERIFIKASI

Penulis. Jurnalis.

Saatnya Jadi Saksi Serial “Bulan Madu” Juergen Klopp

Diperbarui: 22 Oktober 2015   17:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Juergen Klopp has proven nothing”.

Begitu kata Gary Neville ketika berkomentar perihal kedatangan Juergen Klopp ke Liverpool. Neville, salah satu legenda Manchester United yang pernah jadi komentator di Sky Sports, menyindir berisiknya pemberitaan media menyambut kehadiran Klopp. Dia mengaku tidak nyaman dengan gemuruhnya ekspektasi terhadap pria Jerman itu. Apalagi ada mantan pemain Liverpool yang menyebut “perkawinan” Klopp dan The Kop (sebutan Liverpool) sebagai “a marriage made in heaven”. Makanya, Neville langsung sewot.

“Dia masih belum membuktikan apapun di Liverpool,” ujarnya.

Memang, kehadiran Juergen Klopp menjadi manajer anyar Liverpool menggantikan Brendan Rodgers, menyulut keriuhan yang luar biasa di negeri Ratu Elizabeth tersebut. Liverpudlian girang luar biasa. Mereka meyakini Klopp bakal jadi “sinterklas” yang mengantar hadiah manis berupa kembalinya kejayaan Liverpool kepada mereka.

Bahkan, kicauan akun Twitter resmi Liverpool saat mengumumkan Klopp sebagai manajer baru, diretweet hingga 71.050 kali. Jumlah itu jauh melebihi pengumuman manajer baru manapun. Pengumuman resminya Louis van Gaal menangani Manchester United pada dua tahun lalu, “cuma” diretweet 32 ribu kali. Ketika Jose Mourinho kembali ke Chelsea pada dua musim lalu, cuitan nya cuman 25 ribu kali.

Respon media Inggris juga luar biasa. Lihat saja berita di Daily Mail, The Telegraph atau Daily Star yang seolah tak bosan menjadikan Klopp sebagai headline. Apalagi koran Liverpool Echo yang jelas-jelas medianya Liverpool. Media Inggris yang hobi nyinyir dan usil, menganggap Klopp punya magnet jual yang luar biasa. Ini untuk kali pertama sejak kedatangan Jose Mourinho ke Chelsea pada 2004 silam, media Inggris begitu buncah menyambut seorang pelatih baru.

[caption caption="Fans LIverpool membentangkan spanduk dukungan untuk Klopp/Daily Mail"][/caption]
Alih-alih nyinyir menyindir Klopp, banyak media Inggris yang justru memuji Klopp. Mulai dari mengulas awal kariernya di Mainz, cerita suksesnya bersama Borussia Dortmund, kedekatannya dengan pemain, gaya melatihnya, juga kecerdasan dan kepiawannya dalam beretorika. Singkat kata, Anda tidak akan kesulitan menemukan berita tentang Juergen Klopp. Bisa dibilang, Klopp tengah menikmati “masa bulan madu” di tanah Inggris. Semuanya terasa manis.

Bahkan, bulan madu itu bak sebuah film seri yang berkelanjutan. Ketika Klopp hanya mampu membawa Liverpool bermain 0-0 melawan tuan rumah Tottenham Hotspur pada laga debutnya pekan lalu, media masih memujinya. Daily Mail memuat ulasan tentang mulai terlihatnya kacepatan, kengototan dan taktikal permainan Liverpool. Hanya gol saja yang belum terlihat. Ulasan itu dibumbui dengan ekspresi spontan Klopp di pinggir lapangan, juga gaya simpatiknya ketika mengobrol dan memberi arahan kepada pemain Liverpool.

Pertanyaanya, sampai kapan serial “bulan madu” Klopp itu berlanjut?

Jawabannya bisa jadi tersaji dini hari nanti. Ketika Liverpool menjamu klub Rusia, Rubin Kazan di Anfield pada laga lanjutan Liga Europa, Kamis (22/10) malam waktu setempat atau Jumat (23/10) dini hari waktu Indonesia.

Benar ini memang “cuma” laga Liga Europa. Kompetisi yang dianggap kelas dua, beda level dengan Liga Champions. Namun, laga ini akan berbeda rasanya bagi pendukung Liverpool. Sebab, inilah kesempatan perdana Klopp “manggung” di Anfield. Stadion yang disebutnya bersejarah melebihi stadion manapun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline