Lihat ke Halaman Asli

Warna-Warni Panggung Politik Mesir Pasca Lengsernya Husni Mubarok ...

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebelumnya saya ucapkan selamat tahun baru hijriah 1 muharram 1433 hijriah.

tulisan ini hanya sekedar pandangan pribadi penulis saja .

sebelumnya,  para kompasianer mungkin pernah membaca berita atau mendengar dari kawan-kawan bahwa di timur tengah sedang terjadi pergolakan yg sangat dahsyat. dan itu dimulai dari utara afrika yaitu tunisia, kemudian merembes ke negara-negara (masih dikawasan afrika utara) seperti mesir, libya , bahkan sampai ke pesisir negara teluk, yaman, qotar dan yang masih hangat-hangatnya sekarang adalah syiria atau suriah.  namun penulis hanya akan mengutarakan opini penulis terkait dengan demondtrasi besar yg baru-baru ini terjadi di mesir tepatnya di lapangan tahrir (tahrir' square/ maidan tahrir).

menarik sekali kalau kita pandang dari sisi politiknya, kenapa tidak?? demontrasi besar yang pernah menggulinggkan the former president Husni mubarok pada tanggal 25 januari yang lalu di lapangan tahrir, yang dikomandoi para pemuda-pemudinya( dengan istilah syabab 25 yanair ) kembali menjadi sorotan akhir-akhir ini.  40 orang diberitakan tewas pada demontrasi yang baru-baru ini terjadi di lapangan tahrir, di pelbagai media dimuat '' Mesir kembali memanas'' . tapi apakah benar demontrasi yang baru-baru ini murni  berasal dari tuntuntan rakyat menuntut pengunduran diri marsekal Tantawi( pimpinan dewan militer yang menjabat sebagai kepala negara sementara) dan penyerahan tampuk pemerintahan kepada sipil???

kemudian, yang lebih menarik lagi adalah; organisasi gerakan islamis terbasar di mesir( bahkan mungkin di timur tengah) IM (dibaca Ikhwanul muslimin) tidak ikut serta dalam demonstrasi yg baru ini terjadi, bahkan IM dicap sebagai pengkhianat politik juga penghianat rakyat mesir ( oleh media seperti yang dimuat di; http://www.inilah.com/read/detail/1800375/ikhwanul-muslimin-di-mesir-dicap-khianat). salah satu organisasi yang memotori gerakan terbesar untuk menggulingkan Husni mubarok januari kemarin , kali ini tidak ikut meramaikan demontsrasi di lapangan tahrir. kenapa???  lantas siapa dalang penggerak demonstrasi yang terjadi baru-baru ini?? motifnya apa?  very very clear meraka adalah orang yang tidak ingin rakyat mesir mengalami kemajuan dalam hal demokrasi, meraka adalah orang yang tidak ingin gerakan islamis tebasar di mesir Menang dalam pemilu legislatif yang dijadwalkan pada 28 november ini, tinggal hitungan jari saja pemilu legislatif pertama yang bebas , demokratis di mesir dilangsungkan. tapi kenapa harus ada demontstrasi? toh, pihak militer  berjanji sebelumnya bahwa tampuk pemerintahan akan diserahkan kepada sipil setelah pemilu legislatif selesai dan pemilu presiden selesai( dijadwalkan bulan april 2012).  seakan-akan demonstrasi yang menelan korban 40 nyawa kemarin memberikan sinyal bahwa rakyat mesir belum siap untuk melangsungkan pemilu bebas, demokratis yang hanya tinggal beberapa hari lagi (2 hari lagi).

ada beberapa kemungkinan (dari sisi politik) kenapa demonstrasi kembali digalang baru-baru ini.

pertama; Faktor internal: kosnpirasi politik untuk menangguhkan pemilu, mungkin beberapa bulan atau bahkan tahun. sangat jelas kalau kita mengamati survey-survey yang dibuat oleh media barat maupun timur bahwa; pemilu, apabila dilangsungkan pada tanggal 28 november ini hanya akan menguntungkan organisasi besar yang sejak berdiri selalu terkoordinir rapi yaitu IM atau Ikhwanul Muslimin. IM merupakan organisasi gerakan islamis terbesar yang selalu mengikuti perpolitikan mesir bahkan proaktif didalamnya. organisasi ini rapi, terkoordinir dan penuh persiapan, kosntituennya jelas, pasti dan bisa dipetakan, kader-kadernya banyak bahkan yang mengkoordinir demonstrasi pada bulan januari kemarin untuk menggulingkan mantan Presiden Husni Mubarok  adalah kader-kader IM bersama dengan kader-kadr partai salafi yang baru berdiri di mesir . merakalah yang paling aktif dan tersebar diseluruh penjuru mesir.  nah, realitas seperti ini yang mengkhawatirkan kelompok sekuler, liberal dan kelompok non islamis lainya yang secara bersamaan meraka juga ikut berpartisipasi dalam panggung politik di pesta demokrasi 28 november mendatang. dan demonstrasi yang digelar di lapangan tahrir kemarin sampai sekarang adalah buah ide dari kelompok-kelompok sekuler, liberal dan non islamis lainnya. motifnya adalah satu, manangguhkan pemilu legislatif agar space persiapan pemilu bagi mereka lebih lapang. tentu ketika demonstrasi digalang, menelan nyawa, militer disalahkan, maka akan timbul opini bahwa Mesir sekarang ini belum stabil dan belum saatnya untuk melaksanakan pemilu , harus ditangguhkan sampai stabilitas keamanan mesir memang benar-benar pulih. karena partai keadilan dan kebebasan ( hizbut hurriyah wal 'adalah) yang dibentuk oleh Ikhwanul muslimin kemungkinan besar akan mengalami nasib yang sama di pemilu legislatif seperti halnya yang terjadi dengan para mantan aktivis Ikhwan Muslimin lainya di Tunisia yang memenangkan hampir 50  % suara di pemilu legislatif Tunisia ( partai kebangkitan/ Hizbut an-Nahdoh yang berhaluan islamis demokratis).  kedua partai ini sama-sama mengalami nasib yang sama di pemerintahan diktator sebelumnya. dikekang, diawasi, aktivisnya ditangkap dan dipenjara, tokoh-tokoh intelektualnya diasingkan dan sebagainya. namun dibalik itu semua, mereka memiliki persiapan lebih mumpuni untuk memenangkan pesta demokrasi .

sederhana saja, persiapan bertarung orang yang selalu dikekang lebih matang dan teliti daripada orang-orang yang selama ini selalu menjalani hidup yang glamour, bebas,  penuh korupsi dan lain sebagainya.

kedua; Faktor Eksternal: atau lebih tepatnya kita menyoroti politik luar negri Amerika, Israel dan IM(apabila mememangkan suara mayoritas dalam pemilu legislatif nantinya) . sudah bukan rahasia umum lagi bahwa mesir adalah negara yang paling strategis di kawasan timur tengah karena terusan suez-nya. kepentingan politik serta keuntungan ekonomi dapat dihasilkan melalui terusan suez-nya. setiap hari kapal-kapal kontainer (apapun muatannya), kapal perang , selalu ada melintas dipermukaan terusan suez. ini menunjukkan bahwa mesir sangat strategis, dan kestrategisannya sangat berpengaruh bagi stabilitas kawasan timur tengah juga bagi pemenang pemilu nantinya.

kemudian, diantara aspek lainya selain terusan suez adalah terkait dengan sikap politik IM terhadap Israel dan palestina ( termasuk jalur gaza), dan juga terhadap perjanjian/ perundingan perang  camp david antara israel dan mesir.  beberapa hal diatas telah menjadi perhatian serius oleh polikus barat terutama amerika dan paling intens adalah politikus israel.  kalau dipelbagai media barat, AS sangat mendukung pemilu legislatif demokratis mesir, tapi di lain sisi mereka sangat khawatir akan manuver-manuver politik aktivis Ikhwanul Muslimin . dan manuver-manuver politik IM (jika memenangkan pemilu) sangat membahayakan bagi kepentingan politik luar negri AS di kawasan. nah, kaitanya dengan demonstrasi yang baru-baru ini berlangsung di tahrir, ternyata demonstrasi tersebut di komandoi oleh aktivis liberal-sekuler  american open university, serta NGO (LSM) HAM (yg baru saja berkembang di mesir pasca lengsernya Husni  Mubarok) . 2 kelompok ini dibantu oleh AS, baik secara politik dan finansial dan diamati oleh intelijen2 israel dalam hal ini mossad.  semua kalangan intelektual di mesir sepakat bahwa kerusuhan yang sering terjadi di mesir, demonstrasi di lapangan tahrir menuntut dewan militer. tidak lepas dari campur tangan AS, Israel dan negara barat lainya dengan menunggangi LSM dan aktivis american open university yang pro barat.

mungkin ini semua hanyalah pandangan pribadi penulis. salah benarnya mari  kita amati bersama, yang pasti Mesir tak akan pernah luput dari perhatian AS, Israel dan negara-negara barat lainya. sebab Mesir memiliki keunikan, kelebihan khusus yang tidak dimiliki oleh negara-negara timur tengah lainya. baik dalam bidang politik, militer, intelektual, masyarakatnya, bahkan peradaban sejarah mesir. sejarah mencatat bahwa tak ada satupun negara pun yang pernah mengusai mesir, sejarah mencatat negara-negara yg pernah ingin menaklukan mesir semuanya gagal. dimulai dari masa penjajahan mongol, kemudian era kolonial , bahkan di era khilafah islamiyah yang berpusat di turki dahulunya tak bisa mengontrol  mesir secara utuh.  akan tetapi walaupun negri mesir tak pernah ditaklukkan oleh bangsa lain (sejak mesir dimasuki paham agama islam dan dikuasai oleh intelektual islam juga  aktivis islamisnya. namun mesir sangat mudah dikekang secara politik sehingga tidak leluasa dalam mengambil sikap ini mungkin merupakan salah satu dari sisi kelemahan dari negara mesir. wallohu 'alam .




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline