Tim Desa Energi Berdikari (DEB) dari Universitas Sebelas Maret (UNS) mengadakan sesi sosialisasi yang sangat penting di Kantor Desa Sobokerto. Sesi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang program inovatif yang akan dijalankan, sambil menyadarkan akan pentingnya beralih ke energi bersih dan memanfaatkan limbah ternak untuk keberlanjutan lingkungan.
Dalam upaya mengatasi masalah ini, Tim DEB Sobat Bumi UNS berencana untuk mengubah limbah kotoran ayam menjadi sumber energi bersih, seperti biogas. Langkah ini juga diharapkan dapat menghasilkan pupuk dan pakan ternak, sehingga memberikan manfaat ganda bagi masyarakat setempat. Melalui sesi sosialisasi ini, diharapkan kesadaran dan dukungan masyarakat terhadap program ini semakin meningkat. Dengan kolaborasi antara berbagai pihak dan komitmen yang kuat, program ini diharapkan dapat berjalan dengan sukses dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi Desa Sobokerto.
Untuk mengatasi masalah ini, Tim DEB Sobat Bumi UNS memulai proyek inovatif: mengubah limbah kotoran ayam menjadi biogas yang dapat menjadi sumber energi alternatif. Tak hanya itu, limbah biogas juga dapat diolah menjadi pupuk dan digunakan dalam budidaya maggot sebagai pakan ternak, yang tentu saja memberi manfaat ganda bagi masyarakat setempat. Lebih lanjut, dalam upaya mengedukasi masyarakat tentang program ini, acara sosialisasi diadakan sebelum pembangunan fisik dimulai. Partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk warga setempat, pemerintah desa, dan organisasi masyarakat, menandai kesuksesan acara tersebut. Melalui kegiatan ini, diharapkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah ternak dapat meningkat, sementara hubungan kerjasama antar berbagai pihak juga diperkuat.
"Alur pemecahan masalah ini menggunakan konsep circular economy dan integrated farming dengan menggunakan kotoran ternak ayam sebagai sumber energi terbarukan dalam mewujudkan desa mandiri energi Sobokerto.” ujar Anugrah Muhtarom Pratama, ketua Program DEB Tim Sobi UNS. “Biogas dari kotoran hewan dapat mengurangi efek Gas Rumah Kaca dari limbah peternakan dan juga ramah lingkungan, dengan proyek ini maka kita turut mendukung SDGs tujuan ke 7, Paris Agreement dan Konferensi G-20 tentang komitmen Indonesia untuk mengurangi efek GRK, serta Grand Strategi Energi Nasional (GSEN).” terang Dr. Ayu Intan Sari, S.Pt., M.Sc.
Melalui acara sosialisasi yang penuh semangat ini, harapannya, masyarakat dapat lebih memahami dan mendukung program tersebut. Partisipasi aktif dari semua pihak menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam mewujudkan visi bersama untuk desa yang mandiri dalam hal energi.
Inisiatif ini tidak hanya berdampak pada lingkungan lokal, tetapi juga sejalan dengan berbagai komitmen global dan nasional terkait energi terbarukan dan perlindungan lingkungan. Dengan demikian, Desa Sobokerto menjadi contoh nyata dalam mengubah limbah menjadi sumber energi bersih, sembari menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H