Bulan yang cukup panjang, namun tak pula mendapat apa yang ingin dicapainya. tentu banyak yang sudah diangankan jika apa yang dikehendaki tercapai, namun apa perlu dikata " nasi sudah menjadi bubur" dipribahasa lama. Pengorbanan demi pengorbanan telah ia lakukan, dari memutuskan untuk berhenti di bangku kuliah tambah lagi sudah sekian juta mata rupiah dikeluarkan hanya untuk memegang kandidat buisnismen muda, tapi sayang harus pupus dalam jangka bulan saja. Untung saja uang yang ia gunakan hasil dari tabungan beberapa tahun terakhir. Akan hal ini, tentu saja si komar tidak putus asa, ada hikmah dibalik semua itu, bisiknya dalam hati. segala sesuatu butuh apa yang namanya proses, jalan masihlah panjang dan usianya baru saja menginjak duadua tahun.
Kini komar harus banting stir kembali, duduk didepan komputer sambil menuliskan gagasan yang ada di otaknya melalui facebook, mencari informasi tambahan sebagai referensi tulisannya, sesekali dia terlihat serius membuka situs porno, ah... itu gejala wajar saja karena anak seusianya bahkan dibawahnya, hal begituan sudah menjadi konsumsi rutinan. Apalagi sekarang dia jatuh dari kondisinya beberapa bulan terakhir, sempat memegang uang jutaan rupiah dari bisnisnya akhirnya tertipu teman sendiri yang kini kabur menggandol uang yang dipercayakan sebagai ivestasi.
Semoga kembalinya komar duduk di depan komputer tidak menjadikannya prustasi dan membuat mati jiwa bisnisnya dikemudian hari...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H